Bandung, - Lima pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat yang akan bertarung dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jabar 2013 diharapkan memiliki jiwa dan mental seorang kesatria. Dalam arti mereka harus siap menang dan siap kalah. Kebesaran hati (legowo) tersebut sangat dibutuhkan dalam rangka membangun tata demokrasi yang lebih berkualitas di Provinsi Jawa Barat.
Hal itu dikatakan anggota Fraksi Partai Demokrat (FPD) Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jawa Barat, H. Sugianto Nangolah SH,MH mewakili suara fraksi kepada wartawan usai mengikuti Sidang Paripurna Istimewa DPRD Jabar dengan agenda utama mendengar penyampaian visi misi pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jabar dalam Pilgub 2013, Kamis (7/1).
Menurut Sugianto para pasangan calon memikul tangungjawab moral untuk memdewasakan politik rakyat. Pencalonannya bukan sekadar mencari kemenangan, namun lebih dari itu harus pula memberi pelajaran politik yang lebih baik bagi masyarakat.Karena setiap helaran pesta demokrasi sejatinya harus terjadi peningkatan kualitas demokrasi itu sendiri.
“Maka yang terpenting di sini adalah para calon gubernur dan wakil gubernur harus bisa bersikap jujur, baik dalam ucap maupun sikap. Jika tidak maka, apalagi yang bisa diharapkan rakyat terhadap pemimpinnya,” tutur Sugianto.
Di samping itu, harap Sugianto, para kandidat calon harus dapat menjaga kondusivitas keamanan dan ketertiban di Jawa Barat. Hematnya, salah satu tolak ukur terjadinya peningkatan kualitas demokrasi adalah faktor keamanan dan ketertiban yang terjaga.
‘’Jangan berbicara yang tidak rasional, karena hanya akan membingungkan rakyat. Jika rakyat bingung, maka rentan terhadap konflik horizontal,” jelas Sugianto.
Seluruh jajaran pengurus dan kader Partai Demokrat Provinsi Jawa Barat, tambah Sugianto, akan mengawal pelaksanaan Pilgub Jabar secara maksimal dan optimal. Bahkan, partainya telah komitmen untuk semakin mendekati rakyat dan membantu rakyat agar rakyat benar-benar dapat berkontribusi dengan baik terhadap Pilgub ini. Dalam arti mampu menyikapi secara lebih rasional tidak emosional dan yang terpenting lagi mampu menggunakan hak pilihnya secara tepat dan benar.
“Kami percaya rakyat kita sekarang semakin cerdas dan mereka sudah sangat pandai dalam menentukan pilihan. Mereka tidak lagi mudah terpengaruh, malahan mereka aktif bertanya. Nah untuk kebutuhan penerangan itulah kita hadir,” jelas anggota Komisi A DPRD Jabar ini.
Menanggapi konstalasi persaingan politik yang semakin ketat dan panas, Fraksi Partai Demokrat (FPD) Jabar melalui anggotanya Sugianto Nangolah mewanti-wanti kepada panitia pengawas (Panwas) agar benar-benar menjalankan tugas dan fungsi pengawasannya. Sebab jika tidak, maka justrun akan menodai proses demokrasi yang tengah terjadi tersebut. Pakemnya, jelas Sugianto, Panwas harus netral, obyektif, jauh dari interfensi politik dan memang Panwas dilarang berpolitik.
“Pengawas harus betul-betul jadi pengawas, jangan berpolitik. Jika merasa digaji rakyat, maka harus obyektif,” pintanya.
Pada kesempatan itu, Sugianto juga menghimpau kepada seluruh warga Jawa Barat yang telah memiliki hak pilih agar menggunakan hak pilihnya. Karena hanya dengan cara itu maka warga Jawa Barat dapat menentukan pemimpinnya. “Ini kesempatan pertanggungjawaban dan konsekwensi sebagai warga Jawa Barat,” pungkasnya. (Rony)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar