Sabtu, 16 Juni 2012

DEDE YUSUP UNGGUL TELAK DI SURVEI LSI



Bandung,Masal News.
Dede Yusuf kini sedang di atas angin. Dia unggul telak atas para pesaingnya pada hasil survei Lingkar Survei Indonesia (LSI) terhadap bakal calon gubernur Jabar 2013.
Direktur PT Citra Komunika LSI Toto Izul Fatah bahkan menyebut langkah wakil gubernur Jabar itu menduduki kursi Jabar I periode 2013-2018 hanya bisa terjegal oleh tsunami politik.
"Jika tidak ada tsunami politik dalam beberapa bulan ke depan, Dede Yusuf akan memenangkan pilgub," kata Toto dalam konferensi pers di salah satu rumah makan di Jalan Sulanjana Bandung beberapa waktu lalu.

Tsunami politik yang dimaksud adalah berita miring terkait Dede Yusuf. "Tsunami politik itu adalah kasus besar yang menimpa calon tersebut entah berupa skandal korupsi, perbuatan asusila dan lain sebagainya. Bahkan bisa dibuat oleh kompetitornya," jelasnya.

Namun, kata dia, tsunami politik itu tidak otomatis membuat kans Dede memenangi pilgub turun. Sebab, hal itu kembali ke masyarakat apakah percaya kabar itu atau tidak.
Dede Yusuf diprediksi menang dalam Pilgub Jabar 2013 berdasarkan hasil survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI). Ada beberapa alasan kenapa Dede lebih diunggulkan dibanding bakal calon (balon) gubernur lainnya seperti Ahmad Heryawan, Irianto MS Syafiuddin alias Yance, hingga Rieke 'Oneng' Dyah Pitaloka.

Pertama, Dede unggul dari semua segmen pemilih. Segmen pemilih itu mulai dari berdasarkan jenis kelamin, agama, usia, suku, hingga tingkat pendidikan penghasian.
Dari kalangan pemilih laki-laki, Dede dipilih 46,4% responden sementara oleh perempuan dipilih 36%. Di belakang Dede, Ahmad Heryawan dan Yance masing-masing menguntit di dengan raihan suara cukup kecil yang tidak mencapai 10% dari responden.

Pemilih dengan agama muslim dan non muslim juga memilih Dede dengan raihan suara masing-masing 42,3% dan 22,2%. Berdasarkan tingkat pendidikan, Dede juga unggul telak dan mendapatkan raihan suara hingga 47,2%. Sementara di bawahnya ada Rieke Dyah Pitaloka dan Ahmad Heryawan dengan raihan suara di bawah 21%.
Berdasarkan klasifikasi pendapatan responden, Dede mendapat pilihan responden hingga 63,3%. Di posisi berikutnya ada Ahmad Heryawan dan Yance yang raihannya di bawah 10%.(Rony)

GUBERNUR JABAR PERITAHKAN SEGERA MENARIK BUKU PORNO.



Bandung ,Masal News.
Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan meminta agar Dinas Pendidikan (Disdik) Jabar segera menarik dua buah novel yang dinilai mengandung muatan pornografi yakni "Tak Hilang Sebuah Nama" dan "Tambelo Kembalinya Si Burung Camar" beredar di Sekolah Dasar (SD) Negeri Cempaka Arum Kota Bandung.
"Ya harus ditarik buru-buru, harus ditelusuri siapa yang buat buku tersebut sehingga disebarkan ke perpustakaan di SD," kata Ahmad Heryawan di Gedung Sate Bandung,  
Ketika ditanyakan apakah buku tersebut bersumber dari dana bantuan hibah Pemprov Jabar, Heryawan mengaku kurang mengetahui hal tersebut.
"Saya belum jelas juga, coba tanyakan ke dinas pendidikan, rinciannya begitu, apa itu DAK," kata Heryawan.
Sebelumnya, dua buah novel yang dinilai mengandung muatan pornografi yakni "Tak Hilang Sebuah Nama" dan "Tambelo Kembalinya Si Burung Camar" beredar di Sekolah Dasar (SD) Negeri Cempaka Arum Kota Bandung.
"Pertama, kami dapat sms dari Kabid PTKSD Kota Bandung, karena disinyalir ada bacaan tidak pantas pada dua buah buku yang ada diperpustakaan sekolah-sekolah," kata Ketua Federasi Guru Independen Indonesia (FGII) Jawa Barat Ahmad Taufan, di Jalan Kliningan III Nomor 9 Kota Bandung, Jumat.
Menurut Ahmad, dua buah novel tersebut merupakan bagian dari dana alokasi khusus (DAK) Provinsi Jawa Barat.
"Dan hari ini setelah kami cek ke lapangan, kemudian ada dua judul buku yang sangat tidak pantas dibaca untuk siswa SD bahkan SMP dan SMA," kata Ahmad yang juga menjabat sebagai kepala sekolah SDN Cempaka Arum.
Ahmad mengatakan, di sekolah dasar yang dipimpinnya ditemukan sebanyak lima ekslempar dua novel tersebut.
"Ketika saya cek, ada lima eksemplar. Buku tersebut sebetulnya didrop ke sekolah sejak bulan Maret 2012 lalu," ujar dia.
Oleh karena itu, pihaknya meminta agar dinas pendidikan atau sekolah menarik buku tersebut.
"Saya selaku Ketua FGII Jabar mengimbau kepada seluruh sekolah untuk menarik buku ini dan tidak dipinjamkan dulu ke siswa," kata dia.
Dalam novel "Tak Hilang Sebuah Nama" setebal 202 halaman ini diterbitkan oleh PT Era Adicitra Intermedia, Solo, Jateng, di halaman 56 dan 57 diceritakan tentang berhubungan badan dan kelainan seksual. ( Rony )

Jumat, 15 Juni 2012

JAMSOSTEK SOSIALISASIKAN PP.NO.53 TAHUN 2012



Bandung,Masal News.
Kantor Wilayah Jamsostek Jabar-Banten melalui Jamsostek Kantor Cabang Bandung 1, mensosialisasikan Peraturan Pemerintah (PP) No.53 tahun 2012 tentang perubahan kedelapan atas PP No.14 tahun 1993 tentang penyelenggaraan program jaminan sosial tenaga kerja.
"Dengan turunnya PP no. 53 tahun 2012, merupakan upaya peningkatan yang lebih baik atas jaminan dan manfaat dari layanan jaminan program jamsostek dan bentuk perlindungan dasar bagi tenaga kerja serta keluarganya," demikian disampaikan kepala Jamsostek Bandung 1, H. Dadang Koesnadi,  diruang kerjanya beberapa waktu yang lalu.
Menurut Dadang, upaya sosialisasi sudah dimulai sejak April dengan berbagai langkah yaitu dengan sosialisasi secara berkala berupa Kunjungan keperusahaan, melalui surat dan undangan. "Kali ini sosialisasi kegiatan melalui undangan kepada perusahaan yang ada di Bandung 1," ujarnya.
Dijelaskannya, undangan sosialisasi dilakukan selama 10 hari, dan per Minggu hanya dilakukan 3 hari untuk sosialisasi, yang  di ikuti 100 perusahaan per hari (100 peserta per hari).
Dadang optimis, dengan sosilisasi yang dilakukan secara berkala dan terarah, semua program jamsostek bisa tercapai dengan baik. "Kami optimis dengan sosialisasi yang telah dilakukan, peserta jamsostek akan semakin merasakan manfaat layanan dan perlindungan program jamsostek," ucap Dadang.  
Terbitnya PP. No 53 2012 perlindungan dasar tenaga kerja, program jamsostek akan lebih baik khususnya yang menyangkut JK JKK JHT dan JPK. 
Karena itu, dasar perhitungan iuran JPK yang awalnya maksimal Rp.1 juta dari upah sebulan, sekarang diubah menjadi paling tinggi 2 kali PTKP-K1 (pendapatan tidak kena pajak keluarga dengan anak satu) per bulan atau setara dengan Rp. 3.080.000 (2 X Rp 1,540.000).
Sebab itu sambung Dadang, dengan kenaikan besaran iuran JPK itu maka manfaat jaminan akan mengalami peningkatan, di antaranya mencakup cuci darah, HIV/AIDS, jantung dan kanker. 
Sementara untuk layanan manfaat jaminan kematian (JKM) yang semula diberikan sebesar Rp. 16,8 juta, berubah menjadi Rp. 21 juta per orang. Dengan rincian yang berubah adalah santunan kematian dari sebelumnya Rp. 10 juta, menjadi sebesar Rp. 14,2 juta. Sedangkan untuk biaya pemakaman, tetap Rp. 2 juta, begitu juga santunan Rp. 200.000 per bulan selama 24 bulan tidak berubah.
Begitu juga menyangkut perlindungan bagi tenaga kerja dalam bentuk santunan berupa uang pengganti sebagian dari penghasilan yang hilang atau berkurang dan pelayanan sebagai akibat peristiwa yang dialami tenaga kerja seperti kecelakaan kerja, sakit, hamil, bersalin, hari tua dan meninggal dunia. (Rony)



Kamis, 14 Juni 2012

LLI JABAR PERINGATI HARI LANSIA NASIONAL




Lembaga Lanjut Usia Indinoesia (LLI) Jawa Barat, menggelar peringatan Hari Lanjut Usia Nasional tingkat Jawa Barat di Halaman parkir Barat Gedung Sate Bandung, Kamis (14/6). Hadir mewakili Gubernur Jabar dalam acara itu, Sekda Jabar Lex Laksamana dan beberapa Kepala Badan dan Kepala Dinas. Dalam sambutannya, Sekda Jabar mengungkapkan penghargaan dan penghormatan terhadap para Lansia yang hadir.
 “Atas nama pribadi dan Pemerintah Provinsi Jawa Barat, saya mengucapkan selamat hari jadi Lansia, dan juga saya sampaikan rasa hormat dan bangga saya pada para sepuh yang hingga kini masih bisa beraktivitas mengaktualisasi dirinya lewat organisasi Lembaga Lansia Indonesia Jawa Barat” kata Lex.

Dalam kesempatan itu, Lex Laksamana juga meminta kepada para Lansia agar tetap memberdayakan dirinya sendiri, meski secara fisik sudah memiliki keterbatasan.
 “Saya tetap berharap agar para Lansia tetap bisa memberdayakan diri dengan organisasi dan berbagai kegiatan yang ada, meski secara fisik yang alamiah banyak memiliki keterbatasan.

Pemprov Jabar senantiasa akan terus membantu ke arah pemberdayaan para Lansia” tegasnya
Dalam acara itu hadir dan menyampaikan sambutan Ketua LLI Jabar HR Nuriana, Solihin GP, dan para tokoh lainnya. peserta yang hadir sebanyak kurang lebih 700 peserta dari berbagai daerah di Jawa Barat.
Ketua Lembaga Lanjut Usia (LLI) Jawa Barat yang juga mantan Gubernur Jabar HR. Nuriana dalam sambutannya menegaskan, berbagai kegiatan telah, sedang, dan akan dilakukan dalam rangka memberdayakan para Lansia agar , tidak menjadi beban pemerintah dan keluarga karena keterbatasan yang ada.

“Kami para lansia menyadari betul akan keterbatasan yang kami miliki, oleh karena itu, agar tidak terlalu menjadi beban Pemerintah dan juga keluarga, kami menggelar berbagai kegiatan dari kami untuk kami dan oleh kami. Berbagai kegiatan itu dirumuskan dalam program besar di Jawa Barat yang bernama Nyaah Ka Kolot” katanya,

Menurut Nuriana, diantara berbagai kegiatan itu antara lain adalah senam kesehatan bersama yang digelar 2 kali seminggu, Wisata Lansia, dan masih banyak lagi kegiatan yang lainnya.

“Semua kegiatan itu bisa diikuti secara gratis alias cuma-Cuma, Lansia teu kudu mayar, ngan lamun urusan dahar, wayahna kudu mawa sorangan” katanya.

Semua kegiatan itu ditunjang dengan keorganisasian yang sudah ada dari pusat hingga tingkat Kabupaten Kota, dengan tujuan untuk lebih mendekatkan pada tujuan utama lansia.
 Tujuan utama dari semua program atau kegiatan itu adalah Sehat Sejahtera Meraih Khusnul Khotimah. ( Rony)

WAGUB INTRUKSIKAN WAJIB LAPOR DI GIATKAN KEMBALI




Masal News.Wakil Gubernur Jabar Dede Yusuf meminta bupati/wali kota di Jabar bisa menginstruksikan seluruh camat dan bawahannya untuk menghidupkan aturan wajib lapor 1x24 jam. Aturan itu diperlukan demi memeliharaKeamanan,ketentraman dan  ketertiban masyarakat (kamtibmas) di daerah.

Demikian dikatakan Dede Yusuf kepada wartawan dalam Rapat Fasilitasi Koordinasi Pimpinan Daerah dalam Rangka Mewujudkan Keamanan  ketentraman dan Ketertiban Masyarakat di Provinsi Jabar tahun 2012 di Grand Ballroom Savoy Homann Bidakara Jalan Asia Afrika Kota Bandung, Kamis (14/6/2012).

Dede mengatakan aturan wajib lapor 1x24 jam bagi tamu penting diberlakukan sebagai antisipasi dan deteksi dini terhadap kemungkinan terjadinya gejolak atau tindak anarkis di masyarakat.

“Lapor 1x24 jam di tingkat RT harus dihidupkan lagi. Jangan hanya plang yang ditempel begitu saja. Silakan bupati atau wali kota menginstruksikan kepada para camatnya atau bisa juga sampai tingkat kelurahan. Jangan sampai kita tidak tahu apa yang terjadi di daerahnya,” tuturnya.

Ketua Komunitas Intelijen Daerah (Kominda) Provinsi Jabar ini menyatakan perangkat pemerintah, mulai camat hingga kelurahan, jangan sampai tidak mengetahui ada rumah yang menjadi pabrik narkoba, kegiatan teroris, atau pusat kejahatan lainnya.

“Dengan aturan wajib lapor 1x24 jam, diharapkan bisa menjadi alat deteksi dini. Jadi kalau ada lapor, kejahatan tidak terjadi karena sudah terdeteksi,” tegasnya.

Soal penerapan aturan, lanjut Dede, harus berkoordinasi dengan pihak keamanan yakni kepolisian. Artinya, jika ada gejolak masyarakat yang menjurus tindakan anarkis atau teroris dan peredaran narkoba bisa diselesaikan secara cepat.