Jumat, 03 Agustus 2012

Dewan Jabar Saba Desa Pantau Jalur Mudik Wilayah Pantura.


Masal News.
         Untuk mengetahui kondisi jalan yang akan dipergunakan sebagai jalur mudik lebaran 2012,  Pimpinnan DPRD Jabar didampingi pihak Dinas Bina Marga dan Dinas Perhubungan Jabar melakukan roadshow untuk melihat langsung kondisi jalur mudik di wilayah Pantura khususnya Cirebon. 
           Dari peninjauan langsung yang dilakukan melalui jalan darat, kondisi jalur jalan yang akan dipergunakan arus mudik yang berada di wilayah Kab/kota Cirebon , Kab Kuningan dan Kab Indramayu yang panjangnya mencapai 336,5 KM dalam kondisi mantap 95%. termasuk juga jalur alternatif.
       Jalur Pantura yang merupakan etalase Jawa Barat bagi masyarakat luar jabar yang akan mudik melalui Jabar, dapat memberikan gambaran akan kondisi Jawa Barat. dan   dengan kondisi Jalan yang mantap saat ini. diharapkan dapat memberikan keamanan, kenyamanan dan keselamatan para pemudik yang akan menikmati lebaran dikampung halamannya.
         Demikian dikatakan Ketua DPRD Jabar didampingi Wakil Ketua H.Rudy Harsa Tanaya, H.Uu Rukmana, H. Komaruddin Thaher dan Sekretaris Komisi D, Ineu Purwadewi kepada Bedanews yang menyertai Dewan Saba desa disela sela peninjauan jalur mudik di Cirebon (2/8).
       Dikatakan, memang tadi sewaktu kita melintas, ada beberapa ruas jalan yang sedang dalam perbaikan, namun tadi juga pihak Bina Marga menjamin bahwa seluruh jalur mudik yang ada diwilayah Cirebon, Kuningan dan Mjalengka pekerjaan perbaikan jalan sudah selesai.
       Sementara itu, Kepala Badan Pengelolaan Jalan (BPJ) Wilayah VI Cirebon, Asep Sokarno yang turut menyertai perjalanan Dewan Saba Desa ini kepada Bedanews. mengatakan, bila terjadi kepadatan yang dapat menyebabkan kemacetan pada jalur utama, maka arus mudik di salurkan jalur alternatif.
      Adapun jalur alternatif tersebut, seperti dialihkan ke. Jalan Jangga - Cikamurang untuk menuju jalur utama tengah Yaitu Cikopo-Sadang-Purwakarta-Subang sampai Bantarwaru.  Atau via Cikamurang - Cijelag sampai Kadipaten yang panjangnya sekitar 84 Km.
     Sedangkan jalur tengah utama yaitu dari Bandung-Sumedang-Kadipaten-Cirebon, jika terjadi kemacetan maka akan dibelokan ke Kadipaten-Majalengka-Sumber -Cirebon terus masuk tol.
    Asep juga menambahkan, ada 12 ruas jalan di diwilayah Cirebon, Indramayu dan Majalengka yang telah disiapkan untuk jalur mudik yang tergolong 2 (dua) ruas jalan jakur utama yaitu, pertama; dari Pantura- Lohbenar-Jatibarang-Karang Ampel masuk Cirebon. Kedua; Bantarwaru-Cikarang.
    Adapun 10 (sepuluh) jalan jalur alternatif/ pemecah kemacetan teridiri dari : Jalur Jangga- Cikamurang; Jalur Jatibarang-Kadipaten;  Jalur Kadipaten Majalengka-Sumber-Cirebon; Jalur Cirebon-Kuningan-Cikijing-menuju Ciamis;  Jalur. Kadipaten- Majalengka-Telaga-Cikijing menuju Kuningan/ Ciamis.;  Telaga -Krisik-Wado-Malangbong; Jalur Rajagaluh-Arjawanangun; Jalur Ciledug-Losari-batas Jateng; Jalur Ciledug-Bantarsari-Cirebon; Jalur Ciledug-Waled-Kuningan sampai batas Jateng. Semua jalur aalternatif tersebut dalam kondisi mantap 95 %, ujarnya.
Asep juga menambahkan Pihak BPJ Wilayah Cirebon juga. mensiagakan alat- alat berat berupa Dumptruck 3 unit, Louder, Breader di 4 tempat yaitu di daerah Indramayu, Majalengka dan Cirebon dan satu lagi di standbye kan di kantor BPJ.
    Bila sewaktu waktu ada kejadian dihimbau kepada masyarakat untuk secepatnya menghubungi BPJ CIrebon, ke Telp 0231- 321005, kami siap bekerja dengan  alat berat yang telah siapkan, tandasnya. ( Rony )

PRIORITAS PERBAIKAN JALUR MUDIK DI 5 TITIK.


Masal News.
           Diperkirakan, dua minggu menjelang hari raya idul fitri 1433 H / 2012 M, umat islam sudah mulai sibuk memikirkan perayaan hari raya lebaran, yang paling utama adalah mudik atau pulang kampung.           
Mudik sudah identik dengan tradisi tahunan yang terjadi menjelang lebaran. Kondisi ini mengharuskan pemerintah memfasilitasi dengan menyediakan sarana dan prasarana transportasi yang baik agar arus mudik dan balik lebaran termasuk jalur wisata dapat berjalan dengan aman dan lancar. Pemerintah Provinsi Jawa Barat melalui Dinas Bina Marga memprioritaskan perbaikan jalan di 5 titik jalur mudik, sebagai persiapan menjelang mudik Lebaran 1433 H / 2012 M. Ditargetkan kelima titik prioritas tersebut selesai menjelang masa angkutan Lebaran diberlakukan
”Saat ini persiapan jalur mudik untuk masa angkutan lebaran sedang dilakukan. Di 5 titik jalur mudik yang menjadi prioritas perbaikan, dan itu kita tergetkan bisa selesai sebelum Lebaran,” diperkirakan baru memcapai antara 72-85% jelas Kepala Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Barat, H.M. Guntoro. (Beberapa waktu yang lalu, dihadapan para wartawan cetak dan elektronik, seusai menghadiri hearing dengan komisi D DPRD Jawa Barat Jln. Diponegoro Bandung )
Kelima titik jalur mudik yang diprioritaskan untuk perbaikan tersebut diantaranya jalur mudik Sadang-Subang-Bantarwaru, Kadipaten-Jatibarang. Termasuk untuk wilayah Gentong, Nagreg yaitu jalur mudik Cijapati-Kadungora, Majalaya-Racaekek, serta Parakan Muncang yang menghubungkan Sumedang-Cileunyi.
” Untuk Kadipaten-Jatibarang, kita upayakan bisa selesai sebelum lebaran, tetapi kalau pun belum selesai itu tidak akan menganggu arus mudik lebaran. Begitu juga untuk Nagreg-Cijapati-Kadungora, ditargetkan selesai menjelang masa angkutan lebaran. Terlebih saat ini sedang dilakukan pelebaran jalan sepanjang 15 km,”  ungkapnya.
Prioritas perbaikan di lima titik tersebut merupakan salah satu upaya Pemerintah Provinsi Jawa Barat dalam mengatasi terjadinya kemacetan di jalu-jalur mudik lebaran. Terlebih, kerusakan jalan di jalur tersebut memicu terjadinya kemacetan. Apalagi pada momen masa angkutan lebaran, jalur tersebut padat dilalui kendaraan.
Sementara itu, kondisi pada jalur selatan yang meliputi Bogor, Ciawi, Puncak, Cianjur, menurut Guntoro, sudah layak dipakai saat mudik lebaran. Kepadatan kendaraan pada jalur Padalarang dan Bandung dapat langsung melalui Nagreg, Tasikmalaya, Ciamis, Banjar, Cilacap hingga ke Jawa Tengah.
Selain untuk jalur mudik, Pemprov jabar pun memprioritaskan jalan di jalur wisata. Terlebih pada momen lebaran, jalur wisatapun selalu dipadati kendaraan.Seperti halnya di jalur wisata Wanayasa, Ciater, Ciwidey, Cimahi, Pangandaran, Pameungpeuk dan lainnya. Pada dasarnya, banyak jalur yang saat ini kita persiapkan untuk masa angkutan lebaran nanti,”  jelasnya.
Sementara untuk mengoptimalkan kelancaran arus lalu lintas, pihaknya pun mewaspadai beberapa titik yang rawan terhadap bahaya longsor dan banjir. Seperti halnya di daerah Cimareme, Ciwidey, Cidaun, Pangalengan, Rancasawo, Cimeunyan, Wado, Manonjaya, Losari, Cadas Pangeran dan lainya. Hal tersebut dilakukan dengan cara melakukan perbaikan bronjong dan penguatan tebing-tebing rawan longsor.
Setelah Lingkar Nagreg di bangun tahun 2011 yang dapat mengurai kemacetan di jalur Mudik Lebaran Nagreg tahun lalu. Tanjakan Gentong dengan ketinggian mencapai 18 % menjadi prioritas perhatian nasional di jawa barat dalam arus lebaran tahun ini. Hal tersebut karena jalur baru Viaduct Gentong dengan tingkat kemiringan 10% yang sedang dibangun sepanjang 1,2 km belum sepenuhnya mencakup lima tanjakan. Dibutuhkan 4,8 km lagi lanjutan jalur baru viaduct gentong agar kemacetan di jalur gentong bisa teratasi.
Agar lepas dari lima tanjakan seharusnya jalan yang dibangun mencapai 6 km. Sekarang yang dibangun baru  1,2 km sehingga kurang 4,8 km menurut Kepala Satuan Kerja Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah II Jawa Barat Ir. Agus Hendrarto MM. di sela-sela kunjungan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan yang didampingi HM. Guntoro Kepala Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Barat ke Jalur Baru Viaduct Gentong di Kecamatan Kadipaten Kabupaten Tasikmalaya , kamis 2 Agustus 2012.
Dalam kunjungan tersebut Gubernur jawa barat dan rombongan tersebut diterima oleh Pejabat Pembuat Komitmen Pelaksanaan Jalan  Nasional Tasikmalaya-Ciamis Ir. Asep Ahmad,MT. serta dari pihak kontraktor PT. Inti Bendungan Rejeki, Andi Lie.
Dikatakan Agus, perlunya jalur lanjutan tersebut sudah dilaporkan kepada Wakil Menteri Pekerjaan Umum Hermanto Dardak saat meninjau tanjakan gentong bebrapa waktu yang lalu. Namun, realisasi masih harus menunggu pembahasan anggaran. Yang pasti tahun dapan akan kami usulkan.
Dalam rancangan kasar, jalur lanjutan tersebut nantinya akan melanjutkan jalur baru yang sekarang dibangun tetapi tanpa masuk ke jalur lama. Sementara jalur baru viaduct saat ini masih bertemu dengan jalur lama dan menyisakan tiga tanjakan bahkan satu diantaranya, adalah tanjakan stroberi, kemiringannya paling besar yaitu 18 persen.
Lebih lanjut dikemukakan Agus, pada tahun ini tanjakan gentong mendapat perhatian karena potensi kemacetan ditimbulkan secara murni oleh kondisi jalan yang mengakibatkan kendaraan berjalan merayap yang akhirnya kendaraan menumpuk dan timbul kemacetan. Sementara yang menjadi perhatian nasional lainya di Jawa Barat antara lain Pasar Limbangan, Lewo, dan Malangbong Kabupaten Garut. Untuk pasar-pasar tersebut  dikarenakan aktivitas pedagang yang menggunakan badan jalan sebagai tempat jualan.
Gubernur Jabar Ahmad Heryawan, mengemukakan, pihaknya mendukung pengoperasian jalur baru Viaduct Gentong pada tahun ini sebagai salah satu solusi kemacetan saat arus mudik dan balik lebaran.Sebagian jalur bagi kendaraan dari tasikmalaya-Ciamis, jalur baru Viaduct Gentong diharapkan bisa memecah kemacetan di simpul pertemuan dengan kendaraan dari arah Bandung. (Rony).