Jumat, 15 Februari 2013

Jokowi Siap Kampanye Terbuka Pasangan Paten di Bandung Besok



Bandung – Masal News. 
 Pasangan Paten (Pitaloka-Teten) yang diusung menjadi Cagub dan Cawagub dari PDI Perjuangan, akan memerahkan Bandung saat kampanye terbuka di Bandung besok.

Wakil Kordinator Media Center Waras Wasisto mengatakan, dalam kampanye terbuka besok akan menghadirkan juru kampanye nasional yakni Ketua Umum Megawati Soekarno Putri, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) serta beberapa pejabat DPP PDI Perjuangan.

" Besok akan kita hadirkan Bu Mega, Pak Jokowi, dan beberapa pejabat DPP PDI Perjuangan lainnya dalam kampanye terbuka besok di desa Nanjung Mekar, Kecamatan Rancaekek, Kabupaten Bandung Sabtu (16/2)," papar Waras Wasisto di media center paten, jumat siang (15/2).

Waras menambahkan, dalam acara besok akan dihadiri oleh pendukung pasangan Paten, dari mulai kalangan buruh, supir taksi, supir angkot dan petani. Yang diprediksi berjumlah 10.000 orang.

" Besok masa pendukung paten, baik dari kalangan partai, tokoh buruh, petani hingga pedagang kaki lima kita libatkan," terang Waras.

Kedatangan ketua umum PDI Perjuangan Megawati Soekarno Putri sendiri, dipastikan akan menggunakan jalur darat. Sedangkan untuk Gubernur DKI Joko Widodo akan menggunakan kereta api Argo Parahyangan dari stasiun gambir, yang dilanjutkan dengan menggunakan jalur darat.

" Untuk bu Mega akan menggunakan jalur darat dari Jakarta langsung, sedangkan pak Jokowi akan menggunakan KA Argo Parhayangan dari stasiun Gambir," paparnya.

Dalam acara kampanye terbuka besok, akan menghadirkan juga group band /rif yang ikut menjadi juru kampanye Paten sabtu besok.

Sementara itu sekretaris DPD PDI Perjuangan Gatot Tjahjono menyatakan, persiapan kegiatan kampanye terbuka besok, sudah dipersiapkan oleh pihak DPD guna menyambut kedatangan jurkam nasional yang akan menjadi Jurkam bagi pasangan Rieke Diah Pitaloka - Teten Masduki di Pilgub Jabar ini.

" Kita optimis dengan didatangkannya jurkam nasional di Bandung raya, akan memenangkan pasangan Paten di Pilgub Jabar," ujar Gatot ditemui di media center Paten.(Rony)
 

Senin, 11 Februari 2013

Kepala Dishub Jabar : Pelayanan Perhubungan Terus Ditingkatkan



Bandung, -Pengembangan fasilitas lalu lintas jalan di Jawa Barat,  khususnya perkembangan infrastruktur pelayanan perhubungan belum mengalami kemajuan yang menggembirakan. Di bidang transportasi darat, misalnya, penyediaan dan pemeliharaan fasilitas dan perlengkapan keselamatan lalu lintas dan angkutan jalan yang berdasarkan Pasal 203 Undang-undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang lalu lintas angkutan jalan (LLAJ) merupakan tanggungjawab pemerintah untuk menjamin keselamatan lalu lintas dan angkutan jalan.
Hal ini dikatakan Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat DR. H. Dedi Taufik, MSi, saat memberi paparan dalam rapat koordinasi (Rakor) Forum Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Bandung, Senin (11/2).
Rakor tersebut juga menghadirkan pakar perhubungan dari  Institut Teknologi Bandung (ITB) Ir. Idwan Santoso, MSc. DIC, PhD. Rakor yang berlangsung selama satu hari tersebut diikuti para Kepala Dinas Perhubungan kabupaten/kota se-Jawa Barat, dibuka Kadis Perhubungan Jabar Dedi Taufik dan ditutup Wakil Kepala Dinas Perhubungan Jabar Dedi Supriadi.    
                Menurut Dedi Taufik, Provinsi Jawa Barat secara geografis memiliki wilayah daratan seluas 3.709.528 Ha dengan garis pantai sepanjang 724,85 km dan secara administrative terbagi dalam 18 kabupaten dan sembilan kota.
                Dikatakan Dedi Taufik, seluruh program pembangunan bidang perhubungan di Jawa Barat bertujuan mendukung upaya pencapaian visi dan misi Provinsi Jawa Barat, mandiri, dinamis dan sejahtera. Senafas dengan visi dan misi Pemprov  Jabar tersebut secara khusus Dishub Jabar telah menetapkan visi yakni terwujudnyta sistem transportasi Jawa Barat yang andal dan terpadu. Sedangkan misi yang telah digariskan adalah mewujudkan SDM Dishub berkualitas, mewujudkan perencanaan pelaksanaan dan pengendalian transportasi  terpadu. Kemudian juga mewujudkan sarana dan prasarana transportasi yang memadai dan ramah lingkungan, kemudian mewujudkan sistem pelayanan transportasi prima serta mewujudkan pengelolaan transportasi yang transparan dan akuntabel.
                “Hingga kini Dishub Provinsi Jawa Barat terus berupaya mengoptimalkan fasilitas lalu lintas seperti rambu jalan, marka jalan, pagar pengaman jalan dan penerangan jalan umum,” tutur  Dedi Taufik.      
                Terkait pembangunan  infrastruktur bidang perhubungan di Jawa Barat, Dedi Taufik menambahkan, setidaknya ada beberapa pekerjaan besar bidang transportasi di Jawa Barat. Dikatakan, proyek tersebut yakni pembangunan shortcut jalus Kereta Api (KA) Cibungur-Tanjungrasa. Saat ini, katanya telah dilakukan proses pembebasan lahan dan telah mencapai 18.797,7 Ha. Selanjutnya, pemerintah juga akan membangun jalur Kereta Api (KA) jalur Rancaekek, Jatinangor, Tanjungsari. Kemudian juga rencana pengembangan pelabuhan Cilamaya, dan terakhir rencana pembangunan bandara internasional  Jawa Barat (BIJB).
                Sementara pakar perhubungan dari  ITB, Ir. Idwan Santoso, MSc, DIC, PhD, mengatakan,  secara historis perkembangan Jawa Barat tidak lepas dari perkembangan Jakarta sebagai outlet. Kegiatan ekonomi Jawa Barat berorientasi pada kehendak Jakarta sehingga pola pergerakan yang terbentuk berorientasi ke Jakarta.
Terkait dengan itu, kata Idwan Santoso, infrastruktur transportasi di Jawa Barat lebih berorientasi  untuk memfasilitasi pola pergerakan eksternal (ke arah outlet) .  Infrastruktur transportasi untuk memfasilitasi pergerakan internal masih sangat terbatas. Pengembangan infrastruktur transportasi ke arah selatan cenderung diabaikan.
‘Sebenarnya pola pengembangan infrastruktur transportasi yang berorientasi pada satu outlet tidak masalah sepanjang daya dukung outlet memadai. Hanya persoalan akan timbul jika daya dukug outlet sudah tidak mampu,” tandas Idwan.
Menurut Dedi, daya dukung outlet Jakarta terpicu oleh  trend traffik Jakarta-Jawa Barat yang topang oleh dua jalur Tol yakni Jalur Tol Jakarta-Cikampek, dan Jalur Tol Jagorawi (Jakarta Bogor Ciawi). Selain itu, terjadinya kencenderungan kenaikan lalu lintas penumpang di Bandara Soekarno-Hatta dan peningkatan arus barang di Pelabuhan Tanjung Priok . 18 juta peti kemas di tahun 2011 dan 16 juta Gen-Cargo  di tahun 2011.
“Apa yang terjadi jika daya dukung Jakarta sudah tidak mampu memfasilitasi pergerakan yang ada. Kinerja transportasi tergradatasi secara signifikan. Hal ini berperan dalam meningkatnya biaya logistik. Implikasinya, daya saing Jawa Barat sebagai pusat kegiatan ekonokmi menurun,” tandasnya.(Rony/kayis)
    

TKI Indramayu Lima Tahun Di Gaji Cek Kosong


Indramayu – Masal News. Cagub Jabar Rieke Diah Pitaloka melakukan kunjungan ke korban TKI yang hampir lima tahun hanya digaji cek kosong. Rieke langsung mengunjungi kediaman korban di desa Puntang, Losarang, Indramayu, Sabtu (9/2/13).
 
Hal itu dilakukan saat akan menuju Indramayu dalam rangka jadwal kampanye pasangan Rieke-Teten di Indramayu besok, Minggu, 10 Februari 2013.
 
Meski datang mendadak, Rieke disambut oleh pihak keluarga dan para tetanganya dengan antusias, warga berebut salaman saat di kediaman rumah korban.
 
"Saya ke sini bukan untuk kampanye karena bukan jadwalnya saya, jadwalnya nanti besok (Minggu), saya hanya berkunjung mendatangi korban," ujar Rieke usai bersalaman dengan korban.
 
Sebelumnya diberitakan, TKI, Warinih binti Sarkim (36), TKW Asal Desa Puntang Blok Sarmita RT/RW 14/04, Losarang, Indramayu, Jawa Barat. Menjadi TKI di Jordan, pulang hanya membawa ongkos Rp 2 juta dan cek kosong yang dikasih majikannya. Pernah kirim uang ke rumah satu kali Rp 1,5 juta, gajinya satu bulan. 
 
"Kasus ini akan saya kawal, saya punya orang di DPR, nanti bersama SBMI (Serikat Buruh Migran Indonesia Kabupaten Indramayu) akan diusahan dibantu," jelas Rieke. 
 
Melihat banyaknya kasus TKI, khususnya di Jawa Barat, Rieke menjelaskan, hal ini akibat minimnya lapangan kerja di Jawa Barat dan kurangnya perhatian pemerintah terkait perlindungan terhadap TKI, serta banyaknya rakyat Jawa Barat yang putus sekolah. 
 
"Lapangan kerja harus diciptakan. Kenapa Jawa Barat menjadi daerah pengirim TKI terbesar. Ini karena pendidikan kurang di Jawa Barat," jelasnya.
 
Oleh karenanya, Rieke menegaskan, pihaknya jika terpilih menjadi Gubernur Jawa Barat akan memprioritaskan kebutuhan warga Jabar seperti pendidikan dan perlindungan TKI. 
 
"Kerja di luar negeri bukan berarti tidak ada pendidikan, harus ada pendidikan. Ke depan harus jelas perlindungan terhadap TKI. Anggaran perlindungan itu sudah ada dari APBN. Ini harus diperjuangkan," pungkas Rieke.
 
Sementara, menurut korban TKI, Warinih, kunjungan Rieke baginya merupakan harapan agar hak-haknya dapat terpenuhi, dengan harapan, tujuan awal dirinya ke Jordan untuk membangun rumahnya yang sudah tak layak huni.
 
"Saya berterimakasih sama mba oneng (Rieke) yang sudah mau datang ke rumah saya, saya bingung harus mengadu ke siapa," katanya penuh harap.
 
Sedangkan menurut Ketua DPC SBMI Indramayu, Juwarih, menegaskan pihaknya akan melakukan upaya pendampingan untuk menindaklanjuti kasus tersebut.
 
"Kami akan mendatangi pihak terkait, seperti Kemlu, Kemnakertrans, BNP2TKI, Disnaker Indramayu, dan pihak perusahaan yang memberangkatkan korban. Hak-haknya harus diperjuangkan," tutup Juwarih. (Rony).