Senin, 11 Februari 2013

TKI Indramayu Lima Tahun Di Gaji Cek Kosong


Indramayu – Masal News. Cagub Jabar Rieke Diah Pitaloka melakukan kunjungan ke korban TKI yang hampir lima tahun hanya digaji cek kosong. Rieke langsung mengunjungi kediaman korban di desa Puntang, Losarang, Indramayu, Sabtu (9/2/13).
 
Hal itu dilakukan saat akan menuju Indramayu dalam rangka jadwal kampanye pasangan Rieke-Teten di Indramayu besok, Minggu, 10 Februari 2013.
 
Meski datang mendadak, Rieke disambut oleh pihak keluarga dan para tetanganya dengan antusias, warga berebut salaman saat di kediaman rumah korban.
 
"Saya ke sini bukan untuk kampanye karena bukan jadwalnya saya, jadwalnya nanti besok (Minggu), saya hanya berkunjung mendatangi korban," ujar Rieke usai bersalaman dengan korban.
 
Sebelumnya diberitakan, TKI, Warinih binti Sarkim (36), TKW Asal Desa Puntang Blok Sarmita RT/RW 14/04, Losarang, Indramayu, Jawa Barat. Menjadi TKI di Jordan, pulang hanya membawa ongkos Rp 2 juta dan cek kosong yang dikasih majikannya. Pernah kirim uang ke rumah satu kali Rp 1,5 juta, gajinya satu bulan. 
 
"Kasus ini akan saya kawal, saya punya orang di DPR, nanti bersama SBMI (Serikat Buruh Migran Indonesia Kabupaten Indramayu) akan diusahan dibantu," jelas Rieke. 
 
Melihat banyaknya kasus TKI, khususnya di Jawa Barat, Rieke menjelaskan, hal ini akibat minimnya lapangan kerja di Jawa Barat dan kurangnya perhatian pemerintah terkait perlindungan terhadap TKI, serta banyaknya rakyat Jawa Barat yang putus sekolah. 
 
"Lapangan kerja harus diciptakan. Kenapa Jawa Barat menjadi daerah pengirim TKI terbesar. Ini karena pendidikan kurang di Jawa Barat," jelasnya.
 
Oleh karenanya, Rieke menegaskan, pihaknya jika terpilih menjadi Gubernur Jawa Barat akan memprioritaskan kebutuhan warga Jabar seperti pendidikan dan perlindungan TKI. 
 
"Kerja di luar negeri bukan berarti tidak ada pendidikan, harus ada pendidikan. Ke depan harus jelas perlindungan terhadap TKI. Anggaran perlindungan itu sudah ada dari APBN. Ini harus diperjuangkan," pungkas Rieke.
 
Sementara, menurut korban TKI, Warinih, kunjungan Rieke baginya merupakan harapan agar hak-haknya dapat terpenuhi, dengan harapan, tujuan awal dirinya ke Jordan untuk membangun rumahnya yang sudah tak layak huni.
 
"Saya berterimakasih sama mba oneng (Rieke) yang sudah mau datang ke rumah saya, saya bingung harus mengadu ke siapa," katanya penuh harap.
 
Sedangkan menurut Ketua DPC SBMI Indramayu, Juwarih, menegaskan pihaknya akan melakukan upaya pendampingan untuk menindaklanjuti kasus tersebut.
 
"Kami akan mendatangi pihak terkait, seperti Kemlu, Kemnakertrans, BNP2TKI, Disnaker Indramayu, dan pihak perusahaan yang memberangkatkan korban. Hak-haknya harus diperjuangkan," tutup Juwarih. (Rony).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar