Jelang pelaksanaan pemilihan kepala
daerah Gubernur dan Wakil Gubernur (Pilkada)Prov. Jabar yang semakin memanas
dan menggairahkan. Beberapa pasangan bakal calon mulai melakukan
aksi merebut hati rakyat.
Hal itu seperti
dilakukan pasangan calon incumbent, Ahmad Heryawan dan Deddy Mizwar. Pasangan
ini seperti tidak mau menyia-nyiakan kesempatan. Berbekal kedekatannya dengan
beberapa media nasional, pasangan balon ini mulai sering muncul terutama di
layar kaca.
Beragam isu mereka angkat dengan
berbagai kemasan. Mulai dari masalah penghargaan dan prestasi gubernur, hingga
masalah kemajuan pembangunan Jawa Barat. Pendeknya setiap kesempatan, akan
mereka kemas untuk bersosialisasi.
Maraknya iklan
keberhasilan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan di beberapa Media Massa baik
dicetak maupun elektronik , kini terus mendapat sorotan dari beberapa
kalangan masyarakat dan Dewan.
Iklan tersebut lebih menonjolkan
keberhasilan Gubernur Ahmad Heryawan bukan keberhasilan
Pemerintahan Provinsi Jawa Barat. Seharusnya, iklan tersebut harus
memasang atau menampilkan juga sosok Wakil Gubenur Dede Yusuf . Karena
Ahmad Heryawan dan Dede Yusuf ( HADE-red) sampai saat ini masih menjabat
sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur yang bertanggung jawab dalam menjalan roda
pemerintahan provinsi Jawa Barat.
Selain itu, skenario unjuk kekuatan juga
diterapkan incumbent dengan melibatkan beberapa OPD. Selain untuk menunjukkan
kesolidan birokrasi Jawa Barat kepada public, juga bertujuan manarik dukungan
berkedok prestasi pemerintah. Jika melibatkan OPD, maka gampang bagi incumben
untuk mengemas berbagai program pembangunan sebagai alat menaikkan citra di
masyarakat. Maka tidak heran, sejak kepemimpinan Ahmad Heryawan, sebagian besar
OPD pernah menggelar kegiatan yang bersipat pameran. Bahkan ada OPD yang hobby
menggelar pameran, sehingga selama satu periode Gubernur Ahmad Heryawan,
rasanya marak dengan kegiatan seremonial pameran.
Hal ini ditegaskan anggota Komisi A
DPRD Jabar, Deden Darmansyah kepada wartawan saat ditemui usai sidang paripurna
tentang 12 Raperda dan penbentukan Pansus Pembahasan 12 Raperda, Senin
(26/11/2012.
Dikatakan, iklan
Gubernur lebih menonjolkan keberhasilan pribadi bukan keberhasilan Pemprov
Jabar. Kan dalam PP No 58 tahun 2005, disebutkan bahwa pemerintah daerah di
tingkat provinsi itu terdiri dari Gubernur, Wakil Gubernur dan Sekretaris
Daerah selaku koordinator Pejabat Pengelola Keuangan Daerah dan PNS golongan
tertinggi di lingkungan Setda.
Untuk itu, seharusnya
iklan tersebut harus dibuat bergantian antara Gubernur, Wagub dan Sekda. Hal
ini agar tidak menimbulkan pertanyaan masyarakat bahwa iklan Gubernur sengaja
dibuat hanya untuk menjelang Pilgub dan untuk memperkenalkan diri agar lebih
dikenal dan mendapatkan dukungan dari masyarakat.
Soal anggran iklan,
Deden mengatakan secara pasti nominalnya berapa, saya kurang paham karena itu
adanya di Biro Humas, Protokol dan Umum (HPU). Tapi bisa jadi dana iklan
sosialisasi Gubernur sengaja diselipkan di setiap OPD. Yang jadi persoalannya,
apakah dana sosilaisasi tersebut teranggarkan atau tidak. Kalu tidak, tentu
bisa jadi bahan temuan BPK. Hal ini karena lumayan besar iklan di media
elektronik, apalagi ditayangkan di beberapa Televisi swasta Nasional, ujarnya.(Rony)