BANDUNG -- Pola pengasuhan menjadi
kata kunci dalam penyelamatan masa depan bangsa. Karena tidak semua elemen
keluarga di masyarakat mengerti bagaimana tentang pola pengasuhan anak.
Ketua Pusat Pemberdayaan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Jawa Barat Netty Heryawan mengatakan pada dasarnya fungsi keluarga sebagai wahana untuk mendidik, mengasuh dan menyiapkan calon generasi penerus.
Dalam Kegiatan Pendampingan Program Keluarga Harapan dengan tema " Pola Pengasuhan Anak Bagi Keluarga Rumah Tangga Sangat Miskin (RTSM)" di Hotel Trio Bandung, Kamis (11/6), Netty mengatakan faktanya di Jawa Barat terjadi kekerasan dan pelecehan terhadap anak akibat kerentanan pola pengasukan yang salah dalam keluarga. Hal tersebut dikarenakan ibu bekerja sebagai buruh migran, perceraian, orangtua tunggal dan pegalihan pengasuhan.
"Maka dari itu diperlukan pola Pengasuhan Anak Berbasis Masyarakat (PABM) sebagai pola pengasuhan alternatif," tambahnya.
Dengan adanya para Pendamping Keluarga Harapan (PKH) dijadikan sebagai ujung tombak dari pemerintah Provinsi Jawa Barat dalam pendampingan dan sosialisasi di masyarakat. Selain itu, sebagai pengalihan pola asuh yang dapat mengisi ruang-ruang terhadap anak-anak.
Pada akhirnya Netty berharap pada para Pendamping Keluarga Harapan (PKH) dapat memberikan output yang posistif dimasyarakat dan dapat menurunkan angka kekerasan terhadap anak. Serta dapat meningkatkan kesadaran para orangtua keluarga serta anggota masyarakat tentang perlindungan anak.
Ketua Pusat Pemberdayaan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Jawa Barat Netty Heryawan mengatakan pada dasarnya fungsi keluarga sebagai wahana untuk mendidik, mengasuh dan menyiapkan calon generasi penerus.
Dalam Kegiatan Pendampingan Program Keluarga Harapan dengan tema " Pola Pengasuhan Anak Bagi Keluarga Rumah Tangga Sangat Miskin (RTSM)" di Hotel Trio Bandung, Kamis (11/6), Netty mengatakan faktanya di Jawa Barat terjadi kekerasan dan pelecehan terhadap anak akibat kerentanan pola pengasukan yang salah dalam keluarga. Hal tersebut dikarenakan ibu bekerja sebagai buruh migran, perceraian, orangtua tunggal dan pegalihan pengasuhan.
"Maka dari itu diperlukan pola Pengasuhan Anak Berbasis Masyarakat (PABM) sebagai pola pengasuhan alternatif," tambahnya.
Dengan adanya para Pendamping Keluarga Harapan (PKH) dijadikan sebagai ujung tombak dari pemerintah Provinsi Jawa Barat dalam pendampingan dan sosialisasi di masyarakat. Selain itu, sebagai pengalihan pola asuh yang dapat mengisi ruang-ruang terhadap anak-anak.
Pada akhirnya Netty berharap pada para Pendamping Keluarga Harapan (PKH) dapat memberikan output yang posistif dimasyarakat dan dapat menurunkan angka kekerasan terhadap anak. Serta dapat meningkatkan kesadaran para orangtua keluarga serta anggota masyarakat tentang perlindungan anak.