Jumat, 19 April 2013

Inen Rusnan Terima Penghargaan dari Kemenlu pada Peringatan KAA




Bandung-Masal News.-  Konferensi Asia Afrika (KAA) ke-58 di Gedung Merdeka, Jumat (19/4/2013). Kementrian Luar Negeri memberikan penghargaan  kepada 13 orang kepada sahabat museum KAA.Mereka yang menerima penghargaan di antaranya yaitu Inen Rusnan, saksi sejarah KAA 1955 sebagai wartawan (fotografer) termuda saat itu.

Penghargaan diserahkan oleh Wakil Menteri Luar Negeri, Wardana serta didampingi Wakil Gubernur Jabar Dede Yusuf serta Dirjen Informasi dan Diplomasi Publik Kementrian Luar Negeri Abdurrahman Mochammad Fachir.

Selain Inen, Jackson Leung Sze Mau yang juga saksi sejarah KAA 1955 sebagai pengalung bunga saat itu juga termasuk dalam 13 nama yang mendapat penghargaan. Pemerhati Museum KAA asal Hongkong ini dinilai telah menyebarkan semangat Bandung pada pemangku jabatan di negara-negara Asia terutama pada pengusaha di China dan Indonesia. Jackson juga membantu menerjemahkan booklet Museum KAA ke dalam Bahasa Mandarin dan mensponsori penerbitan booklet tersebut.

Nama lainnya, yaitu Deni Rachman yang merupakan salah satu pendiri Sahabat Museum KAA dan Asian-African reading Club, Sammy Kanadi, Anggota Asosiasi Bendera, Tobing Jr Koordinator Komunitas Layar Kita, Gempa Nugraha, Ketua Dewan Kerja Kwartir Cabang Kota Bandung dan sejumlah nama lainnya.

"Anggota Pramuka Kwarcab Bandung sejak tahun 2009 sampai sekarang, meliputi 1.550 anggota Pramuka telah turut serta menyukseskan berbagai kegiatan Museum KAA. Serta giat mempromosikan semangat Bandung di kalangan Pramuka," ujar Kepala Museum KAA Thomas Ardian Siregar.

Mereka yang menerima penghargaan tersebut dinilai telah melakukan upaya untuk memelihara dan menyebarluaskan semangat bandung pada generasi muda dengan berbagai wadah dan kegiatan.

Dalam rangkaian kegiatan Peringatan KAA ke-58 hari kedua ini, diramaikan dengan kegiatan Pameran Kain Gendong serta Dialog Bersama para saksi sejarah dan keluarga besar tokoh KAA Tahun 1955.(Rony)


Ketua DPRD Jabar Dampingi Presiden SBY, Panen Padi Dan Dialog Dengan Petani Cilamaya




Masal News .- Ketua DPRD Jabar Ir. Irfan Suryanagara beserta Wakil Gubernur Jabar Dede Yusuf dan Bupati Karawang hadir menyertai kunjungan kerja Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Kabupaten Karawang, beberapa hari lalu.
Pada kunjungan tersebut, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Ibu Negara Hj Ani Bambang Yudhoyono melakukan panen padi di Dusun Jeruk Simer, Desa Rawa Gempol Wetan, Kecamatan Cilamaya.
Sebelumnya Presiden SBY blusukan dan menyempatkan menyaksikan Lelang Ikan di TPI kampung nelayan di Dusun Pasirputih, Kecamatan Cilamaya Kulon, Karawang.
Saat tiba di lokasi, Presiden SBY disambut Menteri Pertanian Suswono. SBY dan Ibu Ani langsung menuju lokasi untuk panen padi varietas Ciherang/Mekongga dan berdialog dengan para petani setempat.Dalam sesi dialog, SBY menjelaskan kedatangannya untuk membantu, melihat permasalahan, dan kemudian memecahkannya bersama.
"Kalau program dan kebijakan pemerintah dijalankan dengan baik pasti akan membawa kebaikan untuk masyarakat," kata Presiden.
Pada sesi dialog ini banyak yang mengajukan penambanhan peralatan pertanian maupun perikanan. Presiden menanggapi, jika permintaan itu memang masuk akal dan ada anggarannya pemerintah pasti akan membantu.
"Saya akan membantu untuk modal awal bagi saudara-saudara untuk lebih berkembang lagi," jelas presiden. Presiden kemudian memberikan bantuan pada Kelompok Tani Sri Asih, Sri Glonggong, Sri Kendal, Kepuh, Sri Mulya, Sri Mukti, Sri Makmur, dan Kelompok Ternak Itik, masing-masing sebesar Rp 100 juta.
Een dari Keluarga Tani Sri Kendal dalam sesi dialog ini menyampaikan apresiasinya pada SBY. "Bapak adalah pimpinan yang peduli pada kaum tani dan usaha kecil. Terima kasih pada kebaikan bapak ,yang tercatat dalam lubuk hati kami," kata Een. (Rony)

Didin Supriadin : Gubernur Jabar Harus Profesional dan Transparan dalam Penunjukan Pejabat Kepala Badan Atau Dinas.



Masal News.- Ketua Komisi E DPRD Jawa Barat Didin Supriadin meminta Gubernur JabarAhmad Heryawan mengedepankan professional dan transparan dalam penunjukan pejabat  kepala Badan/ Dinas.

"Saya berharap, pada  saudara Ahmad Heryawan Yang akan menjabat kembali sebagai Gubernur Jabar Periode  2013-2018 lebih menjalankan mekanisme Baperjakat sesuai aturan dalam pengangkatan kepala Badan/ Dinas atau mutasi pegawai negeri sipil," kata Didin Supriadin.

Didin mengimbau Ahmad Heryawan agar Badan Pertimbangan dan Kepangkatan (Baperjakat) tidak dijadikan alat untuk kepentingan sepihak.

Baperjakat, kata politisi dari Fraksi Partai Demokrat Jawa Barat harus betul-betul digunakan untuk menempatkan seseorang (pengangkatan kepala Badan/Dinas atau mutasi PNS) sesuai dengan kemampuan individu masing-masing.

"Jadi kalau bisa jangan sampai penunjukan menghasilkan stafnya lebih pintar ketimbang pimpinannya," ujarnya.

Pihaknya menilai kejadian birokrat dijadikan alat politik tidak boleh terulang kembali. Birokrasi tidak boleh dipolitisir karena harus bekerja secara profesional.
"Karena itu mekanisme Baperjakat harus dijalankan dengan benar dan transparan," kata Didin.

Selain itu, pihaknya juga meminta dalam penunjukan Jabatan para pejabat tidak mengedepankan faktor "like" atau "dislike".
Apabila faktor ini dikedepankan, kata Didin, akan timbul gejolak internal yang imbasnya bisa mempengaruhi kinerja dinas yang bersangkutan.

Kritik agar Ahmad Heryawan lebih profesional dalam mengangkat kepala dinas atau mutasi juga pernah dilontarkan Wakil Gubernur Jawa Barat Dede Yusuf Macan Effendi dan mantan Sekda Pemprov Jawa Barat Lex Laksamana. (Rony)