Kamis, 07 Februari 2013

FP Demokrat DPRD Jabar Imbau Cagub/Cawagub Bersikap Kesatria



Bandung, - Lima pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat yang akan bertarung dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jabar 2013 diharapkan memiliki jiwa dan mental seorang kesatria. Dalam arti mereka harus siap menang dan siap kalah. Kebesaran hati (legowo) tersebut sangat dibutuhkan dalam rangka membangun tata demokrasi yang lebih berkualitas di Provinsi Jawa Barat.
Hal itu dikatakan anggota Fraksi Partai Demokrat (FPD) Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jawa Barat, H. Sugianto Nangolah SH,MH mewakili suara fraksi kepada wartawan usai mengikuti  Sidang Paripurna Istimewa DPRD Jabar dengan agenda utama mendengar penyampaian visi misi pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jabar dalam Pilgub 2013, Kamis (7/1).
Menurut Sugianto para pasangan calon memikul tangungjawab moral untuk memdewasakan politik rakyat. Pencalonannya bukan sekadar  mencari kemenangan, namun lebih dari itu harus pula memberi pelajaran politik yang lebih baik bagi masyarakat.Karena  setiap helaran pesta demokrasi sejatinya harus terjadi peningkatan kualitas demokrasi itu sendiri.
“Maka yang terpenting di sini adalah para calon gubernur dan wakil gubernur harus bisa bersikap jujur, baik dalam ucap maupun sikap. Jika tidak maka, apalagi yang bisa diharapkan rakyat terhadap pemimpinnya,” tutur Sugianto.
Di samping itu, harap Sugianto, para kandidat calon harus dapat menjaga kondusivitas keamanan dan ketertiban di Jawa Barat. Hematnya, salah satu tolak ukur terjadinya peningkatan kualitas demokrasi adalah faktor keamanan dan ketertiban yang terjaga.
‘’Jangan berbicara yang tidak rasional, karena hanya akan membingungkan rakyat. Jika rakyat bingung, maka rentan terhadap konflik horizontal,” jelas Sugianto.
Seluruh jajaran pengurus dan kader Partai Demokrat Provinsi Jawa Barat, tambah Sugianto, akan mengawal pelaksanaan Pilgub Jabar secara maksimal dan optimal. Bahkan, partainya telah komitmen untuk semakin mendekati rakyat dan membantu rakyat agar rakyat benar-benar dapat berkontribusi dengan baik terhadap Pilgub ini. Dalam arti mampu menyikapi secara lebih rasional tidak emosional dan yang terpenting lagi mampu menggunakan hak pilihnya secara tepat dan benar.
“Kami percaya rakyat kita sekarang semakin cerdas dan mereka sudah sangat pandai dalam menentukan pilihan. Mereka tidak lagi mudah terpengaruh, malahan mereka aktif bertanya. Nah untuk kebutuhan penerangan itulah kita hadir,” jelas anggota Komisi A DPRD Jabar ini.
Menanggapi konstalasi persaingan politik yang semakin ketat dan panas, Fraksi  Partai Demokrat (FPD) Jabar melalui anggotanya Sugianto Nangolah mewanti-wanti kepada panitia pengawas (Panwas) agar benar-benar menjalankan tugas dan fungsi pengawasannya. Sebab jika tidak, maka justrun akan menodai proses demokrasi yang tengah terjadi tersebut.  Pakemnya, jelas Sugianto, Panwas harus netral, obyektif, jauh dari interfensi politik dan memang Panwas dilarang berpolitik.
“Pengawas harus betul-betul jadi pengawas, jangan berpolitik. Jika merasa digaji rakyat, maka harus obyektif,” pintanya.
Pada kesempatan itu, Sugianto juga menghimpau kepada seluruh warga Jawa Barat yang telah memiliki hak pilih agar menggunakan hak pilihnya. Karena hanya dengan cara itu maka warga Jawa Barat dapat menentukan pemimpinnya. “Ini kesempatan  pertanggungjawaban dan konsekwensi sebagai warga Jawa Barat,” pungkasnya. (Rony)     


Wakil Sekretaris PD X FKPPI Jabar Irwan Kusandiantoro : FKPPI Jabar Tetapkan Harga Mati Untuk Mendukung Pasangan Dede-Laksamana



Bandung, - Secara kelembagaan Pengurus Daerah  IX Forum Komunikasi Putra-Putri Purnawirawan TNI (PD IX FKPPI)  Jabar tidak mendukung salah satu pasangan cagub/cawagub Jabar.  Kendati demikian secara hubungan emosional, kelaurga besar FKPPI Jabar mendukung pasangan nomor urut tiga Dede Yusuf- Lex Laksamana. Karena, sampai saat ini Lex Laksamana masih menjabat sebagai Ketua PD IX FPKKI Jabar.
            “Keluarga besar FKPPI Jawa Barat secara emosional menetapkan harga mati untuk mendukung pasangan cagub-cawagub Dede Yusuf-Lex Laksamana dalam Pilgub mendatang,” tandas Wakil Sekretaris PD IX FKPPI  Jawa Barat, Irwan Kusandiantoro kepada wartawan usai mengikuti sidang Paripurna Istimewa DPRD Jabar dengan agenda tunggal mendengarkan penyampaian visi misi pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jabar pada Pilgub 2013, di gedung DPRD Jabar Jln. Diponegoro Bandung, Kamis (7/1),  
            Pernyataan Iwan tersebut menanggapi isu adanya perpecahan di tubuh FKPPI Jabar. Menurut Iwan, dukungan atas pasangan Dede Yusuf-Lex Laksamana sebagai wujud dari rasa bangga, bahwa pada saat dan kesempatan ini, salah seorang kader FKPPI, bahkan beliau seorang Ketua FKPPI Jawa Barat yakni Lex Laksamana sebagai putra terbaik dan maju sebagai calon Wakil Gubernur Jawa Barat pada Pilgub Jabar mendatang.  
“ Karena baru kali ini Ketua FKPPI Jabar maju sebagai calon wakil Gubernur Jabar. Untuk itu, keluarga besar FKPPI Jabar  siap berjuang untuk memenangkan pasangan Dede-Laksamana dalam  pertarungan Pilgub Jabar 2013,” tegasnya.
Irwan juga mengungkapkan, selain FKPPI ada  delapan organisasi kejuangan  yang seafiliasi diantaranya, LVRI, DHD’45, Pepabri, Perip, Warakawuri,  dan lainnya siap menjadi garda terdepan dalam penyuksesan tercapainya puncak pemilihan ini.
“Semua mendukung Kang Lex. Semua bersekapat dan berikrar untuk mendukung dan akan mencoblos nomor urut tiga pasangan Dede-Lex,” kata Irwan.   
Sementara, terkait adanya beberapa pengurus GM FKPPI yang membelot  mendukung pasangan lain yaitu nomor urut 4 ( Ahmad Heryawan- Deddy Mizwar) secara  tegas Irwan mengatakan, jika dukungan itu secara pribadi maka  sah-sah saja.  Karena secara kelembagaan FKPPI Netral/ independen, sehingga apabila ada kader FKPPI yang mendukung pasangan lain tidak dapat dikenakan sanksi.
“ Walaupun tidak ada sanksi dari organisasi, tapi secara etika dan hubungan emosional, sudah merupakan keharusan sebagai kader mendukung kader terbaik untuk maju dalam pertarungan Pilkada/ Pilgub.  Apalagi, Lex Laksamana sampai sampai saat ini masih menjabat Ketua PD IX FKPPI Jabar. Maka harus didukung penuh dan dicoblos pada tanggal 24 Februari, nanti. “pungkas Irwan. (Rony)  


Visi Misi, Rieke Jelaskan Detail Hasil Pangan di Jabar




Bandung -  Calon Gubernur Jawa Barat yang diusung PDI Perjuangan Rieke Diah Pitaloka, memaparkan visi misi cagub Jabar dengan menerangkan secara detail hasil pangan di Jabar. Seperti kacang merah, kacang tanah dan kacang panjang.

Rieke secara detail, membawa hasil pangan di Jabar untuk dijelaskan kepada anggota DPRD Jabar dan audiens yang ada di gedung DPRD Jabar.

" Untuk saat ini di Jabar, ada sekitar 400 lahan yang terbuang, yakni sekitar 400 ha lahan kritis. Dan sekitar 500 hektar lahan eks perkebunan yang terbuang percuma. Jika saja lahan-lahan ini kita manfaatkan, maka akan sangat bagus bagi produksi pangan di Jabar," papar Rieke saat jumpa pers, usai pemaparan visi misi, kamis (7/2).

Rieke bahkan mengkritisi, jika Jabar saat ini tidak bisa menjadi sentra produksi pangan di Jabar. Baik sayur mayur,

" Maenya (masa) saat ini semua sayuran dari luar negeri, insya allah jika saya memimpin saya akan bawa perubahan di Jabar. Dan Jabar jadi lumbung pangan nasional di Indonesia," terang Rieke.

Ke depan kami akan membuat 3 program unggulan serupa. Yakni industri manufaktur, pengembangan agro bisnis serta yang berbasis pada pertanian rakyat dan lokal.

" Ada beberapa persoalan di jabar yang perlu diskapi yakni tataproduksi, kapasitas serta SDM dan saran pergudangan pertanian yang masih kurang," ujar Rieke. (MPH)


Lima Calon Gubernur Jabar Sampaikan Visi Misi




Bandung, - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jawa Barat, Kamis (7/1) menggelar siding paripurna istimewa dengan agenda tunggal mendengarkan penyampaian visi dan misi lima pasangan calon gubernur dan wakil gubernur yang akan bertarung dalam pemilihan gubernur /wakil gubernur (Pilgub) Jabar 2013.
Dengan dibacakannya visi dan misi oleh masing-masing pasangan calon di depan para anggota dewan terhomat tersebut sekaligus secara resmi menandai dimulailnya masa kampanye mereka.
Sidang yang dipimpin Ketua DPRD Jabar Ir.H. Irfan Suryanagara didamingi keempat wakil ketua H. Uu Rukmana, H. Ruddy Harsa Tanaya, H. Nur Suprianto dan H. Komarudin Thaher serta Sekretaris Dewan Hj. Ida Hernida, juga seluruh anggota DPRD Jabar dihadiri pula mantan Gubernur Jawa Barat, HR. Nuryana dan H. Danny Setiawan.  Undangan lain yang hadir jajaran Forum Koordinasi Pimpinana Daerah (FKPD) Jawa Barat, Ketua KPU Jabar, Ketua Panwas Jabar, Ketua KPID Jabar, sesepuh, alim ulama, tokoh ormas dan OKP serta para simpatisan dan tim sukses.
Tak ketinggalan wartawan yang meliput jalannya sidang bersejarah ini juga melihat kehadiran politisi Partai Golkar Nurul Arifin. Kendati tidak menyaksikan  jalannya sidang hingga selesai, namun kehadirannya sempat mencuri perhatian awak media. Kahadiranya tiada lain turut memberi dukungan terhadap proses demokrasi di Jawa Barat.
Sidang paripurna kali ini berlangsung tertib dan lancar. Di bawah pengawalan ekstra ketat aparat kepolisian dibantu pasukan Satpol PP dan security setempat, sidang tepat dimulai pukul 10.00 Wib  dan berakhir pada pukul 12. 30 Wib.
Di ruang sidang paripurna kursi yang tersedia tampak penuh, sementara di luar gedung panitia juga menyediakan tenda besar yang diperuntukkan para relawan dan kader masing-masing calon juga tampak berjejal. Pengamatan ‘Priangan Pos” terbanyak menyertakan masa adalah pasangan nomor urut lima yakni Rieke Diah Pitaloka dan Teten Masduki. Mereka tampak mendominasi dan mengepung gedung DPRD Jabar dari berbagai penjuru lengkap dengan seragam kotak-kotaknya.  
Masing-masing pasangan calon diberi waktu selama 20 menit untuk menyampaikan visi-misi dan programnya. Penyampaian visi-misi dimulai oleh pasangan calon nomor urut 1 dari jalur perseorangan (independen) yaitu Dikdik Muliana Arief Mansur dan Cecep Nana Suryana Toyib, dengan visinya TAWADHU (Tertib, Aman, Wibawa, Asri, Dinamis, Harmonis dan Unggul).
Penyampaian visi-misi dilanjutkan oleh pasangan calon nomor urut 2 dari Partai Golongan Karya (Golkar), Irianto Mahfudz Sidik Syafiuddin (Yance) dan Tatang Farhanul Hakim, dengan visinya JABAR MULIA (Makmur, Unggul, Lestasi, Inovatif dan Agamis. 
Visi-misi Babarengan Baraya (Bahagia, Sejahtera dan Berkarya) menuju Jabaraya (Jawa Barat Berjaya) disampaikan pasangan nomor nomor urut 3 dari koalisi Partai Demokrat dengan Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Dede Yusuf Macan Effendi dan Lex Laksamana Zaenal Lan.
Pasangan calon nomor urut 4 dari koalisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dengan Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura), Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan Partai Bulan Bintang (PBB), Ahmad Heryawan dan Deddy Mizwar, menyampaikan visi-misi Jawa Barat Maju dan Sejahtera untuk Semua. 
Selanjutnya, visi-misi Jabar Baru – Jabar Bersih (Jawa Barat Baru yang Adil dan Makmur melalui Pelayanan Birokrasi yang Bersih) disampaikan oleh pasangan calon nomor urut 5 dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Rieke Diah Pitaloka dan Teten Masduki.
Penyampaian visi-misi di depan para wakil rakyat tersebut diwarnai tepuk tangan dan yel-yel dari para pendukung pasangan calon masing-masing, terutama mereka yang mendengarkan melalui pengeras suara di luar Gedung DPRD. Kendati diselingi peringatan pimpinan sidang karena visi-misi yang disampaikan 4 pasangan calon melebihi waktu 20 menit, Sidang Paripurna Istimewa DPRD Jabar itu berjalan sangat lancar, aman, tertib, dan terkesan meriah.   
Usai sidang ditutup,para pasangan calon mendapat kesempatan berjabat tangan sebagau ucapan selamat dari para pimpinan dan anggota dewan serta undangan lainnya. Sebelum keluar gedung dan menuju Lapangan Gasibu, terlebih dahulu masing-masing pasangan calon mendapatkan kesempatan untuk  jumpa pers dengan awak media secara bergantian bertempat di ruang lobby gedung dewan.
 Setelah itu sesuai jadwal yang dikeluarkan Komisi Pemilihan Umum Provinsi Jawa Barat (KPU Jabar), semua pasangan calon keluar Gedung DPRD lalu berjalan kaki menuju tangga Lapangan Gasibu untuk mengikuti prosesi Pawai Kampanye Damai bersama Ketua KPU Jabar Yayat Hidayat dan para komisioner lainnya yaitu Teten Setiawan, Ferdhiman, Achmad Heri dan Iin Endah Setiawati, yang dikomandoi Wakil Kepala Kepolisian Daerah Jawa Barat, Brigjen Pol. Hengkie Kaluara. 
Pasangan yang lebih dulu keluar dari Gedung DPRD dan berjalan menuju menuju tangga Lapangan Gasibu adalah Rieke – Teten Masduki. Bersama pasukan pendukung berbaju kotak-kotak, keduanya tampak menanti 4 pasangan calon lainnya untuk melakukan prosesi Pawai Kampanye Damai. Namun akhirnya mereka mengadakan rapat terbuka dengan pasukan pandukungnya di sebelah barat Gasibu, setelah mengetahui ke-4 pasangan calon lainnya belum beranjak dari areal Gedung Sate. (Rony)


Senin, 04 Februari 2013

Gubernur Lantik Kepala BP POM di Gedung Sate




Bandung - Masal News. Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan ini mempunyai peran yang sangat penting atas makanan dan obat yg beredar di Jabar. Maka dari itu makanan dan obat harus dalam keadaan aman dan tidak membahayakan bagi masyarakat. Artinya terjamin tidak mengandung borak, formalin, pewarna tekstil dsb.

Demikian diungkapkan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan pada Pelantikan Kepala besar pengawas Obat dan Makanan di Aula Barat Gedung Sate, Senin (4/2). Selain makanan, banyak juga alat-alat kecantikan di salah gunakan sehingga banyak orang-orang, khususnya wanita banyak yang menjadi korban.

"Akibat dari banyaknya mengkonsumsi obat-obat dan makanan yg berbahaya maka makin banyak penyakit yang di derita masyarakat. Maka dari itu perlu adanya pengawasan secara ketat dalam peredaran yg ada d masyarakat saat ini sehingga berbagai penyakit dapat dihindari sehingga adanya kesejahteraan masyarakat. Karena sumber utama timbulnya penyakit adalah dari makanan," pesan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan.

Pelantikan Kepala Balai Besar Pengawas Obat Dan Makanan di Bandung dihadiri Kepala BPPOM Pusat, OPD Terkait, Kepala BPPOM Jabar.

Ahmad Heryawan beramanat kepada pengurus BP Pom yang baru "diharapkan seluruh pengurus dan ketua BP Pom dapat melaksanakan tugasnya dengan sebaik mungkin. Saya percaya bapak-bapak dan ibu-ibu dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawab sesuai tugas masing-masing." Ungkapnya. (Rony)

Netty Jenguk Kholik Pasien Malnutrisi di RSHS


Bandung.  Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Jawa Barat Netty Prasetiyani Heryawan menjenguk Kholik (10 bulan), pasien malnutrisi asal Kuningan, Jawa Barat, yang tengah menjalani perawatan di Rumah Sakit Hasan Sadikin, (4/2). Ini sebenarnya bukan pertemuan pertama Netty dan Kholik. Pada 19 Januari 2013, di Kuningan, Netty-lah yang meminta agar Kholik dirujuk ke RSHS.
Dalam kesempatan ini, Netty Heryawan didampingi Kepala Dinas Kesehatan Jawa Barat, dr Alma Lucyati. Kholik merupakan anak seorang pekerja serabutan, Suwartono (25), dan Sri Wulan (23), seorang ibu rumah tangga. Suwartono mengatakan, pada saat lahir, Kholik divonis keracunan ketuban. Rupanya, racun ini menyebar ke organ tubuh bagian dalamnya, seperti jantung dan paru-paru. Akibatnya, Kholik kesulitan menyerap nutrisi ASI sang ibu.
 Menurut Bangun Simangunsong, Pengawas Keperawatan Anak RSHS, saat masuk pada tanggal 23 Januari, Kholik hanya memiliki berat badan 4,5 kilogram. Adapun saat ini, berat badan Kholik adalah 4,6 kilogram.
Meski pertambahan berat badan Kholik masih kecil, Netty berharap orangtua Kholik tidak patah semangat. Sebagai bentuk dukungan, Netty memberi sumbangan biaya pengobatan, sekaligus memastikan Kholik diberi perawatan yang tepat dan menyeluruh.
Untuk itu, Netty menghimbau para tenaga medis RSHS pun terus memberikan upaya yang maksimal."Faktor keterbatasan peralatan fisik adalah masalah di rumah sakit manapun. Namun yang paling penting, para dokter dan perawat harus bersikap positif dan memberi dukungan moril kepada pasien dan keluarganya," ujar Netty.
Awalnya, Kholik adalah pasien yang ditemui Netty Heryawan di RSUD '45, Kuningan, pada 19 Januari 2013. Saat itu, Netty menginstruksikan kepada jajaran Dinas Kesehatan dan pihak-pihak terkait, untuk membantu proses penyembuhan Kholik, dengan merujuknya ke RSHS Bandung. (Rony)

Gubernur Jabar Ahmad Heryawan: Keluarga Penerima Raskin Jabar Turun



Bandung-Masal News.  Rumah Tangga Sasaran Penerima Manfaat Program Beras Miskin (RTSPM) di Jawa Barat pada 2013 lebih rendah dibanding tahun sebelumnya. Data ini menunjukkan, jumlah keluarga miskin di provinsi terpadat ini juga menurun atau berkurang.

Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan menandaskan hal tersebut, menjawab wartawan usai peresmian distribusi perdana beras raskin (raskin) 2013 Pemprov Jabar, di halaman samping Gedung Sate, Bandung, pada Senin (4/2).

Peresmian ditandai penyerahan simbolik raskin kepada warga miskin dan pemberian penghargaan kepada Walikota/Bupati yang dinilai sukses dalam program raskin 2012.

Sebelum merinci angka-angka RTSPM, Heryawan menjelaskan, penetapan keluarga yang berhak menerima program raskin dilaksanakan oleh Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K). Tim ini bekerja berdasarkan basis data terpadu untuk program perlindungan sosial.

Gubernur Heryawan mengungkapkan, RTSPM 2013 sebanyak 2,6 juta rumah tangga sasaran (RTS). Sementara setahun sebelumnya mencapai 3,1 juta RTS. Terjadi penurunan 16 persen. "Kalau angka rumah tangga penerima program raskin turun, ini berarti jumlah keluarga miskin dan rentan miskin di Jabar, juga turun. Ini berarti ada perbaikan daya beli masyarakat sekaligus jumlah keluarga miskin turun," papar Heryawan. 

Namun, Dirinya mewanti-wanti jajaran pemerintah agar seksama menjelaskan program raskin 2013 supaya tidak memicu gejolak. Verifikasi RTSPM harus disertai upaya kehumasan yang baik agar tidak terjadi salah pengertian keluarga yang tak lagi masuk RTSPM 2013.   "Verifikasi harus hati-hati," tukasnya mengingatkan. Karenanya, Gubernur Heryawan, mengapresiasi kreativitas jajaran Pemerintah Kabupaten/Kota dalam menyukseskan program bantuan raskin.

Heryawan menyebutkan contohnya, terobosan yang dilaksanakan Kepala Desa Kawali Mukti, Kecamatan Kawali, Kabupaten Ciamis. Di desa ini, dana zakat dipakai untuk membeli raskin yang seharga Rp 1.600/kg, sehingga keluarga miskin tak lagi perlu membeli alias memperoleh raskin secara gratis. "Kepala desa seperti ini harus diberi penghargaan khusus," tambah Gubernur Heryawan.

Sementara itu, Kepala Bulog Divre Jabar Usep Karyana kepada wartawan mengatakan,  kuota raskin Jabar untuk pendistribusian tahun 2013 sebanyak 470.842 ton yang akan didistribusikan kepada 2,61 juta KK rumah tangga sasaran(RTS). Sedangkan pada tahun 2012 berjumlah 2,86 juta RTS .
Penyaluran  raskin per bulannya mencapai 39.237 ton dengan tiap RTS tetap menerima sebanyak 15 Kg per bulan akan didistribusikan melalui gudang-gudang yang tersebar di tujuh Sub Dolog yakni di Bandung, Cianjur, Karawang, Subang, Indramayu, Cirebon dan Tasikmalaya.Menurut Usep “stok Raskin aman  dan siap disalurkan keseluruh pelosok Jabar,” Ujarnya. (Rony)

Minggu, 03 Februari 2013

Cawagub Paten Sowan Ke Suryalaya Tasikmalaya.



Calon wakil Gubernur Jawa Barat, Teten Masduki bersilaturahmi dengan salah satu putra tokoh spritual dan pendiri Pesantren Suryalaya Kabupaten Tasikmalaya, Abah Anom, Jumat (1/2/2013).
KH. Dindin, putra dari Abah anom itu akrab berbincang dengan Teten Masduki. Dalam kesempatan itu,  pria yang berpasangan dengan Rieke Diah Pitaloka ini mengutarakan alasan dirinya maju menjadi Cagub.
Menurut Teten, dirinya merasa terpanggil untuk 'ngabeberes' Jawa Barat yang hingga saat ini banyak masalah.
" Saya turun gunung untuk ngabeberes Jawa Barat, ini hal yang paling utama, hingga saat ini Jawa Barat masih memiliki banyak persoalan terutama kemiskinan dan pendidikan," ujarnya.
Sementara itu,  KH. Dindin mengatakan, secara pribadi dirinya mendukung pencalonan Teten Masduki maju menjadi Cagub Jabar, "Secara pribadi, saya mempersilahkan untuk maju dan ikut mendoakan," ujarnya.
Setelah berkunjung ke pesantren Suryalaya, Teten Masduki melanjutkan kunjungannya ke daerah Singaparna . Di Ibu Kota Kabupaten Tasikmalaya ini Teten Masduki menghadiri dialog Interaktif bertema " Menggagagas pemerintahan Jawa -barat yang baik dan bersih dengan paradigma pembangunan yang berpihak kepada rakyat" yang dihadiri kalangan pesantren, mahasiswa, relawan dan tokoh masyarakat di hotel Dewi Sari.
Dalam dialog tersebut, Teten masduki menjelaskan tentang korupsi dan prilaku korupsi menurutnya, korupsi yang sangat berbahaya adalah korupsi yang dimulai saat pembuatan kebijakan, ini yang harus dilawan secara bersama-sama.
"Oleh karena itu, demokrasi harus maju terlebih dahulu lalu, dengan demokrasinya yang maju biasanya korupsi rendah karena hukumnya kuat dan masyarakatnya cerdas dan terorganisir,"tandasnya.
Lebih jauh, Teten masduki menjelaskan Indonesia adalah negara kaya tapi karena diolah oleh pemerintahan yang korup maka kekayaan itu tidak membuat masyarakat sejahtera. Justeru masyarakat miskin. Korupsi merupakan kesewenang-wenangan sekelompok kecil orang.
"Maka jika rakyatnya tidak memantau maka sama saja dengan menyerahkan pemerintahan kepada para maling, Pemberantasan korupsi tidak bisa  menunggu keikhlasan para penguasanya, sampai kapanpun ini tidak akan terwujud," tanggapannya.
Korupsi di Jawa Barat
Sementara itu menanggapi pertanyaan para peserta dialog tentang korupsi di Jawa Barat dan langkah Teten Masduki untuk memberantasnya, pendiri ICW tersebut kembali menengaskan, Hukum di Jabar seolah-olah tidak ada, jadi sepertinya di Jawa Barat ini seolah bersih dan bebas korupsi.

"Padahal transasaksi keuangan di ppatk ini sangat mencurigakan dan salah satu transaksi tertinggi di indonesia. Aparat, pemerintahan dan DPRD bekerjasama dan akhirnya tidak ada pengawasan karena mereka bekerjasama" tegasnya.
"Harus ada reformasi pemerintahan di Jawa-barat, harus dibereskan dan Saya kira pencegahan korupsi harus dikedepankan disamping peran tokoh masyarakat dalam memberikan pemahaman kepada masyarakat," ujar Teten. ( Rony )

Sekwan DPRD Jabar Ida Hernida Buka : Eksibisi Catur Antar Wartawan Pokja Gd.Sate.




Bandung,  Pertandingan eksibisi catur antara wartawan peliput Gedung Sate dan DPRD Jabar dibuka Sekretaris DPRD Jabar Hj. Ida Hernida, SH, M.Si , di ruang lobby paripurna  DPRD Jabar Jln. Diponegoro Bandung, Jum’at (1/2). Hadir pada kesempatan itu, Kepala Bagian Umum Setwan H. Dedy Darmawan, SH. MH, Kepala Bagian Humas Setwan Hj. Dra. Nina Nurasidah, dan  Wakil Ketua Bidang Organisia PWI Jabar  Saprin Zaini.   
Perhelatan catur pertama yang diikuti sebanyak 54 peserta, masing-masing 24 dari  wartawan media cetak maupun elektronik, empat peserta dari unsure PNS DPRD Jabar, enam orang perserta dari utusan scuruty dan 10 orang dari tenaga honorer dewan.
Ketua panitia penyelenggara, Drs. Lyster Marpaung dalam sambutanya mengatakan, terselenggaranya pertandingan ini dimaksudkan selain dalam rangka menyongsong Hari Pers Nasional (HPN) tanggal 9 Pebruari 2013, juga untuk menggali bakat bibit pecatur dari kalangan wartawan yang dapat mewakili Jawa Barat dalam Porwanas mendatang. Di samping itu, yang tidak kalah pentingnya adalah untuk menjalin tali silaturahmi sesama wartawan dan mitra.
“Mengapa kami juga melibatkan rekan-rekan dari PNS dan security, serta tenaga honorer, karena selama ini mereka merupakan partner bagi wartawan yang sedang melakukan tugasnya,” tutur Lyster dari Harian Umum Internasional Media didampingi Ketua Pelaksana Husein Widjaya dari Lensa Indonesia.com. .   
Sementara dalam sambutan pembukaanya, Sekretaris DPRD Jabar Hj. Ida Hernida, SH. MSi menyampaikan permohonan maaf atas ketidak hadiran Ketua DPRD Jabar yang tengah melaksanakan tugas yang tidak bisa ditinggalkan.
Pada kesempatan itu, Sekwan mengapresiasi atas prakarsa kelompok kerja (Pokja)  wartawan Gedung Sate dan DPRD Jabar menyelenggarakan kegiatan olahraga catur. Akunya, kendati baru pertama kali diselenggarakan, namun pertandingan ini berhasil menyedot sekian banyak peserta. Harapnya, kegiatan seperti ini akan berlanjut dan mampu menjadi penguat  tali silaturahmi baik antar wartawan itu sendiri maupun antar mitra jajaran DPRD Jabar.
“Saya sampaikan kemitraan yang selama ini terbangun antara wartawan dan DPRD Jabar sedemikian baik. Kerjasama yang terbangun adalah  saling mengisi dan menguntungkan dan tidak saling mencari kesalahan,” papar Ida Hernida.
DPRD Jabar, tambah Ida selalu memberi ruang bagi kegiatan peliputan wartawan. Bahkan dewan pun telah memfasilitasi ruang press room  serta  sarana pendukung lainnya. Ini semua dimaksudkan untuk kelancaran tugas peliputan wartawan khususnya di lingkungan DPRD Jabar.
“Fasilitas yang kami berikan semoga jadi bermanfaat bagi kelancaran tugas jurnalistik, serta dapat memberi kontribusi positif bagi proses pembangunan di Jawa Barat,” Ujar Ida berharap. (Rony)