Wakil Gubernur Jawa Barat Dede Yusuf
mengharapkan individu ataupun kelompok orang yang bergabung dalam organisasi
kemasyarakatan (ormas) tidak melakukan kegiatan sweeping (penyapuan) pada bulan
Ramadan. Seluruh masyarakat yang beribadah puasa dan yang tidak beribadah
diharapkan saling menghormati serta tidak ada kegiatan sweeping yang cenderung
main hakim sendiri.
"Ibadah adalah hubungan antara
manusia dengan Tuhan, jalankan saja masing-masing. Bila ada yang tidak sesuai
dengan aturan, laporkan saja. Jangan melakukan sweeping yang sifatnya
sendiri-sendiri," tutur Dede kepada wartawan Masal News saat ditemui di
Gedung Sate, Jl. Diponegoro Kota Bandung, Rabu (18/7/12).
Dikatakannya, hari besar keagamaan
yang sudah ditetapkan merupakan milik bangsa Indonesia, bukan perorangan atau
kelompok. Karena itu, setiap umat Islam bisa menjalani puasa sesuai tata cara
yang diyakininya.Untuk tempat makan, kata dia, bisa juga dibiarkan beroperasi
meskipun harus menyesuaikan dengan suasana ramadan supaya menjadi tertutup.
"Kan di Indonesia tetap ada masyarakat yang nonmuslim yang tidak berpuasa
atau umat Islam yang sakit dan harus mengonsumsi makanan," ungkapnya.
Mengenai tempat hiburan, ia
mengatakan, memang sudah ada aturannya untuk tutup saat ramadhan. Bila ada yang
melanggar,maka masyarakat tinggal melaporkan ke kepolisian. Kepolisian dan
diharapkan kepolisian bisa bertindak cepat.
"Kepolisian diharapkan bergerak
lebih cepat supaya jangan ada sweeping dari nonpemerintah. Kalau ada siapapun
yang melanggar, laporkan! Jangan ada masyarakat yang main hakim sendiri,"
ungkap Dede. (Rony)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar