Kamis, 12 Juni 2014

Pembekalan Isu Strategis, Netty Sosialisasi Human Trafficking



BANDUNG -- Saat ini, Human Trafficking merupakan bentuk perbudakan modern dan kejahatan international. Korbannya bisa dikatakan Low Cost dan High Profit, maksudnya selama korban masih hidup dapat digunakan berulang-ulang berbeda halnya dengan penjualan narkoba.

Ketua Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Jawa Barat Netty Heryawan mengatakan, masih banyaknya masyarakat Jawa Barat menjadi korban Human Trafficking. 

"Yang memprihatinkan korbannya banyak dari kelompok marginal yaitu perempuan dan anak," ungkapnya dalam Pembekalan Isu-Isu Strategis Diklatpim Tk. III di Badan Diklat Prov. Jabar Bandung, Rabu (11/6).

Faktor yang menyebabkan terjadinya Human Traffiking yaitu kemiskinan, menurut Netty adalah tingkat pendidikan yang rendah, pernikahan dini, pergeseran nilai, perpektif orang tua terhadap anak dan power relation.

Netty mengungkapkan adanya Perda No 3 Tahun 2008 dapat mengikat secara struktural kepada semua pemangku kepentingan dan penegak hukum.
Diharapkan, sosialisasi digalakkan hingga timbulnya kesadaran masyarakat dan penanganan kasus ini secara maksimal. Selain itu juga, dapat membantu para korban dalam pemberdayaan yang dapat menjamin kesejahteraan.
"Hal tersebut sudah pasti adanya kerjasama dari berbagai pihak sehingga penurunan angka Human Traffiking dapat terwujud," pungkasnya.
Diklatpim dihadiri oleh Kepala Badan Diklat Prov. Jawa Barat Heri Hudaya dan peserta Eselon 3 angkatan 1 & 3 sebanyak 60 org berasal dari Kab/Kota.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar