BANDUNG -- Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan (Aher) mencanangkan Jabar Aman dan Sukses dalam segala bidang kehidupan yang menitikberatkan pada persoalan diantaranya: Pemilihan Umum Presiden (Pilpres) 2014, konflik SARA, kejahatan seksual terhadap anak dan perempuan, kebutuhan pangan serta lingkungan.
Hal ini dicanangkan Aher
pada Rapat Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) 2014 pada Rabu
(11/6) di Embassy Room, Hotel Savoy Homan. Rapat ini merupakan bentuk
konsolidasi untuk mewujudkan ketenteraman dan ketertiban masyarakat Jawa Barat.
Gubernur lebih lanjut mengatakan, Provinsi Jawa Barat siap untuk Pilpres 2014. "Dengan kondusifnya keamanan dan ketertiban di Jawa Barat, maka kami (Provinsi Jawa Barat) siap untuk menggelar Pemilihan Umum Presiden 2014 mendatang," jelas Gubernur.
Persoalan lain mengenai konflik
SARA, Gubernur mengatakan Jawa Barat selalu mengedepankan penyelesaian melalui
komunikasi persuasif dan jalur hukum formal yang sesuai dengan aturan dan
undang-undang yang berlaku tanpa tindakan main hakim sendiri.
"Untuk itu, saling mengijinkan
dan melindungi antarsesama umat beragama serta memberikan kebebasan beribadah
sesuai dengan kepercayaan masing-masing umat terimplementasi dalam ketersedian
rumah ibadah," pungkasnya.
Dalam hal kejahatan seksual terhadap anak dan perempuan, menurut Aher, ini terus diupayakan trauma healling atau pemulihan trauma terhadap korban melalui bimbingan psikologis dengan tujuan untuk melindungi masa depan korban.
Dalam hal kejahatan seksual terhadap anak dan perempuan, menurut Aher, ini terus diupayakan trauma healling atau pemulihan trauma terhadap korban melalui bimbingan psikologis dengan tujuan untuk melindungi masa depan korban.
Menurut Gubernur, persoalan
kejahatan seksual terhadap anak muncul akibat konflik keluarga dan kurangnya
perhatian orang tua. Korban kejahatan anak muncul karena orang tua yang
bercerai, orang tua yang bekerja ke luar negeri, orang tua yang sering
bertengkar serta kekerasan terhadap anak, terang Gubernur.
Pada kesempatan itu, Gubernur menginstrusikan jajarannya melalui Dinas Perdagangan dan Pertanian seluruh Jawa Barat untuk memantau kebutuhan serta ketersediaan pangan agar terus memadai. Gubernur menambahkan agar pemerintah pusat tidak mengimpor kebutuhan pangan seperti cabai, beras, dan daging karena hal tersebut akan menyulitkan petani dan peternak kita.
Sementara persoalan lingkungan, Jawa Barat fokus pada penanganan pencemaran lingkungan karena limbah. Pengelolaan limbah serta penegakkan hukum terhadap perusak lingkungan harus dilakukan dan masyarakat dihimbau agar memperbaiki perilakunya terhadap lingkungan.
Rapat koordinasi yang digelar pada 10-11 Juni 2014 ini dibuka secara resmi oleh Gubernur Jawa Barat dan dihadiri oleh 100 peserta. Peserta rapat berasal dari anggota Forkopimda yaitu wali kota dan bupati, anggota DPRD, kepala badan dan dinas, kejaksaan, pengadilan dan kepolisian serta unsur TNI di Jawa Barat.
Pada kesempatan itu, Gubernur menginstrusikan jajarannya melalui Dinas Perdagangan dan Pertanian seluruh Jawa Barat untuk memantau kebutuhan serta ketersediaan pangan agar terus memadai. Gubernur menambahkan agar pemerintah pusat tidak mengimpor kebutuhan pangan seperti cabai, beras, dan daging karena hal tersebut akan menyulitkan petani dan peternak kita.
Sementara persoalan lingkungan, Jawa Barat fokus pada penanganan pencemaran lingkungan karena limbah. Pengelolaan limbah serta penegakkan hukum terhadap perusak lingkungan harus dilakukan dan masyarakat dihimbau agar memperbaiki perilakunya terhadap lingkungan.
Rapat koordinasi yang digelar pada 10-11 Juni 2014 ini dibuka secara resmi oleh Gubernur Jawa Barat dan dihadiri oleh 100 peserta. Peserta rapat berasal dari anggota Forkopimda yaitu wali kota dan bupati, anggota DPRD, kepala badan dan dinas, kejaksaan, pengadilan dan kepolisian serta unsur TNI di Jawa Barat.
Rapat koordinasi dengan tema Jabar
Aman dan Sukes ini dihadiri oleh Sekretaris Kementerian Politik dan Hukum RI
Langgeng Sulistyono, Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan dan Wakil Gubernur Jawa
Barat Deddy Mizwar serta perwakilan kejaksaan, kepolisian, dan pengadilan
tinggi di Jawa Barat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar