Bandung
–Masal News. Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan menegaskan
kepada Pemerintah Pusat agar proyek pencegahan banjir Jakarta tidak fokus di
hilir (Jakarta dan sekitarnya). Namun, persoalan di bagian hulu juga penting
mendapat perhatian intensif seperti halnya hilir.
Penegasan itu dikemukakan Gubernur
Heryawan saat ditanya wartawan di Gedung Sate, Bandung, pada Kamis (7/3).
Sehari sebelumnya, mengikuti Rapat Koordinasi (Rakor) yang dipimpin Menko Perekonomian
Hatta Rajasa di Jakarta.
Rakor membahas proyek pembangunan
tanggul raksasa atau giant sea wall di pantai utara (pantura)
Jakarta-Tangerang-Bekasi sepanjang hampir 60 km. Tanggul raksasa ini bagian
program Jakarta Coastal Defence Strategy (JCDS) yang direncanakan
pembangunannya bulan 2014, enam tahun lebih awal.
Dirinya mengungkapkan, Pemprov Jabar
dalam rakor menggarisbawahi bahwa pencegahan banjir rutin di Ibukota tak cukup
melalui pendekatan struktur atau pembangunan fisik. Persoalan nonstruktur,
tandas Gubernur, khususnya penyehatan kawasan hutan dan lingkungan sepanjang
daerah aliran sungai (DAS) di Jabar, tak kalah penting dibanding proyek fisik
di Jakarta dan sekitarnya.
"Usulan utama Jabar dalam
rangka penanganan banjir di Jakarta adalah bagaimana kita memperbaiki
nonstrukturnya. Hutan di hilir diperbaiki. (Proyek di hilir) tidak ada gunanya
kalau hulu ditinggalkan," papar Heryawan, mengulang penegasannya saat
mengikuti rakor.
Melalui penyehatan kawasan hulu di
Jabar, menurut Aher lagi, air tidak menuju ke wilayah Jakarta dan sekitarnya
sebagai bah. Dengan melakukan konservasi, pembuatan kolam retensi, dan danau
buatan akan menahan air pada musim hujan.
Konsekuensinya, masih menurut
Heryawan, Pemerintah Pusat yang memimpin proyek pencegahan banjir Ibukota
tersebut perlu menggelontorkan anggaran yang seimbang antara proyek struktur
dan nonstruktur.
"Seringkali anggaran itu cukup
untuk proyek struktur, tapi nonstruktur untuk pembenahan dihilir diberi dalam
besaran yang tidak memadai. Tidak heran bila upaya penanganan banjir Jakarta
selama ini kurang membuahkan hasil," papar Gubernur Heryawan.
Menko Perekonomian Hatta Rajasa
dalam rakor menyebutkan, program mega proyek JCDS yang digagas Gubernur DKI
Jakarta Fauzi Bowo telah menelan APBN sebesar Rp 280 triliun. Hatta memastikan
jumlah itu akan ditingkatkan pada 2014.(Rony)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar