Rabu, 25 Desember 2013

AHER SIAP DIWAKAFKAN UNTUK NEGARA



BANDUNG -- Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan menyatakan saat ini dirinya hanya akan fokus menjalankan amanahnya sebagai pemimpin daerah Provinsi Jawa Barat di tengah maraknya fenomena pemimpin daerah yang digadang-gadangkan ke kancah nasional.   
 Heryawan menambahkan,  dirinya akan menjaga amanah kepemimpinan yang diembannya. "Saat ini yang terpenting amanahnya sebagai pemimpin bersedia memimpin orang banyak, tapi tidak untuk menjadi orang kaya. Kalau mau jadi orang kaya ya jadi pengusaha. Tidak boleh bercita-cita jadi orang kaya saat jadi pemimpin. Kalau amanah, sampai hari ini amanah, ke depan saya juga berkomitmen jadi amanah," katanya.   

Ia menuturkan, seorang pemimpin daerah memiliki keunggulan tersendiri jika mau maju ke pentas nasional, salah satunya ialah hapal akan keadaan daerahnya.   
"Kalau pemimpin daerah, minimal dia bisa tahu lah bagaimana cara memimpin sebuah pemerintahan itu," katanya ketika menjadi pembicara pada Forum Diskusi Inilah Demokrasi "Peluang Pemimpin Daerah Menuju Istana", di Inilah Graha Pasim Kota Bandung, Minggu.  
Sementara itu pada acara yang sama, Pengamat dari Pusat Penelitian Politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Siti Zuhroh menuturkan saat ini Indonesia butuh seorang pemimpin yang sadar diri akan kemampuannya.   

"Pemimpin seperti itu ialah, sosok yang pandai mengukur diri, kalau misalnya mencalonkan harus tahu diri. Bisa mengukur dengan kriteria menjadi Presiden yang ada. Negara itu butuh pemimpin yang apa adanya. Tidak yang muter-muter dan tidak dibuat-buat. Dan itu, kita memilikinya di pemimpin-pemimpin daerah,"
Siti Zuhroh mengatakan pemimpin daerah yang memiliki kemampuan dan track record terbaik di Indonesia harus bisa diwakafkan untuk negara, agar menjadi calon presiden atau wakil presiden.
"Siapapun itu,  pemimpin daerah yang bagus itu harus diwakafkan untuk negara, untuk menjadi capres atau cawapres," kata Siti Zuhro.

Dalam forum diskusi yang digagas oleh Inilah.com Grup, Siti mengatakan kecilnya peluang kepala daerah untuk menjadi pemimpin nasional dikarena tidak berfungsinya sistem partai dalam kaderisasi."Partai politik tidak bisa menjalankan fungsinya yakni fungsi partai kader. Kita tidak menyalahkan satu dua elemen kesalahan kita, karena kita tdk mampu memutuskan oligarki partai. Hal itu ada terus karena ada pihak-pihak yang menikmati. Di birokrasi juga ada tapi di partai politik lebih luar biasa," katanya.
Ia berharap, Pemilu Legislatif dan Pemilu Presiden 2014 bisa menjadi proses demokrasi yang benar-benar demokratis, adil dan semua pihak bisa mencapainya dengan damai.
    
Menurutnya, menjadi seorang calon presiden/wakil presiden bukanlah hal mudah dan memang benar semua warga negara punya hak konstitusional untuk bisa mencalonkan dirinya sebagai pemimpin nasional."Artinya memang betul, kita punya hak konstitusional, tapi bukan berarti kita tidak tahu diri. Karena jadi RI satu atau dua penuh persyaratan, dan persyaratan itu bisa mengukur. Artinya wong jadi kepala daerah saja ngak pernah, lalu kita tiba-tiba jadi capres. Dari mana itu modelnya," kata Zuhro.Menurut dia, saat ini sudah saatnya pimpinan partai politik untuk mendengarkan siapa saja kadernya di daerah yang memang pantas menjadi pemimpin nasional (menjadi capres/cawapres).

Pada kesempatan tersebut pihaknya mengajak media massa sebagai bagian dari negara ini untuk mendorong pemimpin daerah terbaik tersebut untuk maju menjadi pemimpin nasional.
"Media memiliki peran untuk mengenal ke publik bahwa ada pemimpin daerah yang layak jadi pemimpin nasional," katanya.Menanggapi Siti Zuhro, Gubernur Ahmad Heryawan  menyatakan siap"diwakafkan" untuk negara sebagai pemimpin nasional.
"Ketika kita bermaksud hadir di negara ini, untuk memperbaiki negara dan menempati pos tertentu, ternyata kita di anggap layak. Kalau kelayakan itu hadir dari sendiri, tapi siappun orang mungkin termasuk saya. Ya harus siap," kata Heryawan.   
Menurut dia, berperan sebagai pemimpin pemerintahan sangatlah sulit, namun bukan hal yang tidak mungkin dilakukan meskipun sistem negara yang berjalan dengan baik.***   

Tidak ada komentar:

Posting Komentar