Sabtu, 17 Agustus 2013

Heryawan Kutuk Pembantaian Rakyat Mesir


Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan meminta masyarakat Indonesia mengutuk kejahatan kemanusiaan yang terjadi di Mesir. Menurutnya apa yang terjadi di Mesir harus segera dihentikan karena sudah diluar batas perikemanusiaan dan sebuah pelanggaran hak asasi manusia (HAM) berat. Apalagi bangsa Indonesia punya hubungan historis dan emosional kuat dengan Mesir. Dimana Bangsa dan Negara Mesir adalah yang pertama mengakui kemerdekaan Negara Indonesia tahun 1945.
"Masyarakat Indonesia apapun ideologinya, apapun agamanya harus mengutuk keras apa yang terjadi di Mesir. Karena saat ini telah terjadi pelanggaran dan kejahatan kemanusiaan. Kita harus hentikan dan kita serukan ke seluruh dunia agar pembantaian manusia di Mesir harus dihentikan," tegas Heryawan saat berorasi di hadapan ratusan massa di Lapangan Gasibu, Kota Bandung, Jumat (16/8) siang.
Indonesia lanjut Heryawan merupakan Negara dengan jumlah penduduk Muslim terbesar di dunia. Sudah sepantasnya menjadi yang terdepan mengutuk tindakan biadab terhadap rakyat Mesir. Apalagi ini bukan semata solidaritas se- agama tapi lebih dari itu, karena yang dihancurkan bukan hanya umat beragama tapi hancurnya nilai kemanusiaan.
"Kita tidak dalam koridor agama apalagi latar belakang politik dan ideologi. Ini perjuangan menentang penindasan kemanusiaan. Semua harus merapatkan barisan mengutuk kejahatan kemanusiaan dan pembantaian sadis atas masyarakat yang sedang memperjuangkan hak dan kebenaran atas sebuah proses demokratis," ungkap Heryawan di atas panggung mobil bak terbuka, didampingi istri, Netty Prasetiyani.
Sudah tentu, lanjut Heryawan, dalam konteks Jawa Barat, yang memiliki penduduk terbesar dan juga jumlah muslim terbesar di Indonesia. Sepantasnya menjadi terdepan mengutuk kejahatan kemanusiaan yang terjadi di Mesir. " Sebagai bangsa juga Negara, maka masyarakat Indonesia punya hutang budi terhadap Bangsa Mesir. Sudah sepantasnya kita bayar tunai dengan mengutuk dan menyerukan penghentian aksi pembantaian masyarakat Mesir," tandasnya.***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar