Masal
News.
Media masa memiliki peran sangat
penting dalam pembelajaran politik bagi masyarakat Indonesia, karena sejak era
reformasi sekarang tidak ada pendidikan politik terstruktur yang yang dilakukan
oleh Pemerintah, sehingga adanya kekhawatiran untuk dituduh melakukan
indoktrinasi Politik seperti yang terjadi pada orde pemerintahan sebelumnya.
Demikian diungkapkan
Bunyamin Maftuh, Guru Besar FPIPS UPI Bandung dihadapan peserta diskusi Peran
Media massa dalam sosialisasi pendidikan politik di Jawa Barat yang diadakan
Oleh Dinas komuniksai dan informatika (Diskominfo) Pemerintah Provinsi Jawa
Barat di ruang Arifin Yusuf Jl. Taman
sari Bandung, Rabu (19/12/2012).
Acara tersebut dibuka
oleh Kadiskominfo DR. Dudi S Abdurohim MT, diikuti oleh 60 orang wartawan dari
berbagai media baik cetak dan elektronik termasuk juga media online.
Bunyamin
menilai saat ini masih banyak masayarakat yang kurang memahami system politik
secara benar (Polical illieteracy), banyak masyarakat yang masih belum tahu
untuk apa mereka datang memberikan suara pada saat pemilu.tuturnya.
Sementara
Dede Mulkan Dosen Jurnalistik Unpad Bandung menyatakan, peran media massa saat
ini dalam pembelajaran politik sangat berperan besar, ada empat pengaruh media
dalam politik Pilkada bagi masyarakat:
Pertama. Berperan
memberi informasi politik kepada masyarakat mengenai prilaku politik calon,
track record mereka. Kedua Kontrol masyarakat, media mampu memberikan informasi
kepada masyarakat mengenai kondisi politik, sehingga masyarakat bisa mengontrol
situasi politik yang ada. Ketiga. Peran utama media adalah memperkuat focus
perhatian masyarakat. Ke empat Media juga memeiliki kemampuan dalam
mempengaruhi meningkatnya jumlah dana dalam kampanye politik.
Sementara
Sahala Tua Saragih dosen Unpad yang juga mantan wartawan ini merasa bahwa saat
ini dirinya lebih merasa dicekokin dengan pemberitaan media yang buruk padahal
saya berlangganan Koran untuk memanbah pengetahuan,
Dirinya juga menyoroti
media TV swasta yang cenderung memberikan pengajaran politik yang buruk
terhadap masyarakat, dengan memperlihatkan prilaku saling memarahi, mengungkap
atau menampilkan, perusakan kantor-kantor, rumah ibadah. Perkelahian massal
atau tawuran, demo dan pertengkaran para angora DPR serta
memaki-maki sesama pengacara pembela koruptor, sehingga lambat laun hal
ini akan mengendap dalam pikiran masyarakat bahwa prilaku politik di kita seperti
itu.
Selain
itu rekruitmen artis oleh partai politik untuk maju pada Pilgub
jabar ini juga merupakan gambaran dan kenyataan gagalnya pendidikan
politik oleh partai politik, mereka hanya merekrut artis untuk popularitasnya
saja.
Pada
session akhir Dede Mulkan menyarankan kalau sebaiknya Gubernur yang tidak jelas
dimana wilayahnya ini sebaiknya dipilih atau diangkat saja dari Bupati/walikota
yang terbaik.
Dalam
sambutan Kepala Diskominfo Jabar, Dudy S Abdurohim mengatakan, tujuan
dilaksanakannya diskusi ini diharapkan Media massa dapat memberikan pelajaran
politik kepada masyarakat, sehingga pada waktu Pilgub nanti, menghimbau dan
mengajak masyarakat menggunakan hak suaranya dalam pimilihan Gubernur pada
tanggal 24 Februari 2013.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar