Masal
News.com
Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan berharap para pelaku Usaha
Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang ada di Jawa Barat jangan berlama
sebagai pelaku usaha mikro, harus segera naik kelas.
Kegiatan sebagai
pelaku UMKM hanya merupakan batu loncatan bagi wirausahawan untuk memperluas
skala bisnis dan omzet, guna menjadi pengusaha besar., ujar Gubernur Ahmad
Heryawan selaku Keynote speach dalam acara Diskusi Ekomoni Forum Diskusi
Wartawan Ekonomi Bandung ( Fordisweb) di Bandung, Rabu (5/12/2012).
Dalam diskusi yang
mengupas tentang optimalisasi gerakan kewirausahaan dan UMKM di Jawa
Barat dalam rangka melahirkan wirausaha-wirausaha baru di provinsi itu,
diikuti oleh ratusan pelaku usaha UMKM, mahasiswa dan sejumlah pengusaha
muda di Jawa Barat.
Selain Gubernur , juga
menghadirkan pembicara Sekda Kota Bandung Eddy Siswadi, Pimpinan Divisi Mikro
Bank BJB Beny Rusyadi, Kadis Indag Jabar Ferry Sofyan Arief, Wakil Kadin Jabar
Iwan Gunawan, Ketua HIPMI Jabar Yedi Karyadi dan pengamat ekonomi Acuviatra
Kurtubi.
Dikatakan, gerakan
usahawan muda diharapkan bisa meningkatkan spirit untuk berkembang menjadi
gerakan massal sekaligus mengubah cara pandang dari orientasi pekerja menjadi
wirausaha. Untuk itu, Wirausahawan harus menjadi bagian tepat untuk merubah
kehidupan seseorang, menciptakan lapangan pekerjaan dan punya visi dan misi
usaha yang jelas, ujarnya.
Heryawan mengingatkan agar
seorang pelaku usaha harus memiliki target waktu dalam mengembangkan usahanya
secara positif dari skala mikro, kecil, menengah hingga menjadi pelaku usaha
besar.
"Jawa Barat
memiliki potensi pasar yang sangat potensial, yang diincar oleh pelaku usaha
dalam maupun luar negeri. Jangan sampai potensi pasar itu diraih orang lain,
sehingga menjadi tantangan bagi wirausaha kita," kata Heryawan.
Untuk membantu pembiayaan
pelaku UMKM, pemprov Jabar melalui dana KUR, dan Kredit Cinta Rakyat (KCR) Bank
BJB yang merupakan program penyertaan dana ABPD untuk disalurkan kepada pelaku
UMKM dengan bunga rendah dan bantuan pendampingan dari Kadin, Dinas UMKM, Bank
Indonesia dan lainnya.
Di sisi lain, tantangan
pelaku UMKM adalah meningkatkan nilai tampah dan daya saing produk antara lain
dengan mengolah sumber daya alam yang menjadi bahan mentah, menjadi bahan baku,
setengah jadi dan bahan jadi.
Lebih lanjut Heryawan
mengatakan, kini bukan saatnya lagi berusaha sendiri, main sendirian. Ke depan
butuh jejaring baik dalam produksi maupun pemasaran. Insya Allah dengan
jejaring yang kuat Jabar akan kuat untuk masuk ke perdaganan bebas, pungkasnya.(Rony)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar