Kamis, 06 Desember 2012

Gubernur Jabar Minta Pelaku UMKM Agar Cepat Naik Kelas




Masal News.com
                 Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan berharap  para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang ada di Jawa Barat  jangan berlama sebagai pelaku usaha mikro, harus segera naik kelas.
Kegiatan  sebagai pelaku UMKM hanya merupakan batu loncatan bagi wirausahawan untuk memperluas skala bisnis dan omzet, guna menjadi pengusaha besar., ujar Gubernur Ahmad Heryawan selaku Keynote speach dalam acara Diskusi Ekomoni Forum Diskusi Wartawan Ekonomi Bandung ( Fordisweb) di Bandung, Rabu (5/12/2012).
Dalam diskusi yang mengupas  tentang optimalisasi gerakan kewirausahaan dan UMKM di Jawa Barat dalam rangka melahirkan wirausaha-wirausaha baru di provinsi itu,  diikuti oleh ratusan pelaku usaha UMKM, mahasiswa dan sejumlah pengusaha muda di Jawa Barat.
               Selain Gubernur , juga menghadirkan pembicara Sekda Kota Bandung Eddy Siswadi, Pimpinan Divisi Mikro Bank BJB Beny Rusyadi, Kadis Indag Jabar Ferry Sofyan Arief, Wakil Kadin Jabar Iwan Gunawan, Ketua HIPMI Jabar Yedi Karyadi dan pengamat ekonomi Acuviatra Kurtubi.
Dikatakan, gerakan usahawan muda diharapkan bisa meningkatkan spirit untuk berkembang menjadi gerakan massal sekaligus mengubah cara pandang dari orientasi pekerja menjadi wirausaha. Untuk itu, Wirausahawan harus menjadi bagian tepat untuk merubah kehidupan seseorang, menciptakan lapangan pekerjaan dan punya visi dan misi usaha yang jelas, ujarnya.
                  Heryawan mengingatkan agar seorang pelaku usaha harus memiliki target waktu dalam mengembangkan usahanya secara positif dari skala mikro, kecil, menengah hingga menjadi pelaku usaha besar.
"Jawa Barat memiliki potensi pasar yang sangat potensial, yang diincar oleh pelaku usaha dalam maupun luar negeri. Jangan sampai potensi pasar itu diraih orang lain, sehingga menjadi tantangan bagi wirausaha kita," kata Heryawan.
                Untuk membantu pembiayaan pelaku UMKM, pemprov Jabar melalui dana KUR, dan Kredit Cinta Rakyat (KCR) Bank BJB yang merupakan program penyertaan dana ABPD untuk disalurkan kepada pelaku UMKM dengan bunga rendah dan bantuan pendampingan dari Kadin, Dinas UMKM, Bank Indonesia dan lainnya.
Di sisi lain, tantangan pelaku UMKM adalah meningkatkan nilai tampah dan daya saing produk antara lain dengan mengolah sumber daya alam yang menjadi bahan mentah, menjadi bahan baku, setengah jadi dan bahan jadi.
                 Lebih lanjut Heryawan mengatakan, kini bukan saatnya lagi berusaha sendiri, main sendirian. Ke depan butuh jejaring baik dalam produksi maupun pemasaran. Insya Allah dengan jejaring yang kuat Jabar akan kuat untuk masuk ke perdaganan bebas, pungkasnya.(Rony)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar