Diperkirakan, dua minggu menjelang
hari raya idul fitri 1433 H / 2012 M, umat islam sudah mulai sibuk memikirkan
perayaan hari raya lebaran, yang paling utama adalah mudik atau pulang kampung.
Mudik sudah identik dengan tradisi tahunan yang terjadi
menjelang lebaran. Kondisi ini mengharuskan pemerintah memfasilitasi dengan
menyediakan sarana dan prasarana transportasi yang baik agar arus mudik dan
balik lebaran termasuk jalur wisata dapat berjalan dengan aman dan lancar.
Pemerintah Provinsi Jawa Barat melalui Dinas Bina Marga memprioritaskan
perbaikan jalan di 5 titik jalur mudik, sebagai persiapan menjelang mudik
Lebaran 1433 H / 2012 M. Ditargetkan kelima titik prioritas tersebut selesai
menjelang masa angkutan Lebaran diberlakukan
”Saat ini
persiapan jalur mudik untuk masa angkutan lebaran sedang dilakukan. Di 5 titik
jalur mudik yang menjadi prioritas perbaikan, dan itu kita tergetkan bisa
selesai sebelum Lebaran,” diperkirakan baru memcapai antara 72-85% jelas Kepala
Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Barat, H.M. Guntoro. (Beberapa waktu yang lalu,
dihadapan para wartawan cetak dan elektronik, seusai menghadiri hearing dengan
komisi D DPRD Jawa Barat Jln. Diponegoro Bandung )
Kelima titik
jalur mudik yang diprioritaskan untuk perbaikan tersebut diantaranya jalur
mudik Sadang-Subang-Bantarwaru, Kadipaten-Jatibarang. Termasuk untuk wilayah Gentong,
Nagreg yaitu jalur mudik Cijapati-Kadungora, Majalaya-Racaekek, serta Parakan
Muncang yang menghubungkan Sumedang-Cileunyi.
” Untuk
Kadipaten-Jatibarang, kita upayakan bisa selesai sebelum lebaran, tetapi kalau
pun belum selesai itu tidak akan menganggu arus mudik lebaran. Begitu juga
untuk Nagreg-Cijapati-Kadungora, ditargetkan selesai menjelang masa angkutan
lebaran. Terlebih saat ini sedang dilakukan pelebaran jalan sepanjang 15
km,” ungkapnya.
Prioritas
perbaikan di lima titik tersebut merupakan salah satu upaya Pemerintah Provinsi
Jawa Barat dalam mengatasi terjadinya kemacetan di jalu-jalur mudik lebaran.
Terlebih, kerusakan jalan di jalur tersebut memicu terjadinya kemacetan.
Apalagi pada momen masa angkutan lebaran, jalur tersebut padat dilalui
kendaraan.
Sementara itu,
kondisi pada jalur selatan yang meliputi Bogor, Ciawi, Puncak, Cianjur, menurut
Guntoro, sudah layak dipakai saat mudik lebaran. Kepadatan kendaraan pada jalur
Padalarang dan Bandung dapat langsung melalui Nagreg, Tasikmalaya, Ciamis,
Banjar, Cilacap hingga ke Jawa Tengah.
Selain untuk
jalur mudik, Pemprov jabar pun memprioritaskan jalan di jalur wisata. Terlebih
pada momen lebaran, jalur wisatapun selalu dipadati kendaraan.Seperti halnya di
jalur wisata Wanayasa, Ciater, Ciwidey, Cimahi, Pangandaran, Pameungpeuk dan
lainnya. Pada dasarnya, banyak jalur yang saat ini kita persiapkan untuk masa
angkutan lebaran nanti,” jelasnya.
Sementara untuk mengoptimalkan kelancaran arus lalu
lintas, pihaknya pun mewaspadai beberapa titik yang rawan terhadap bahaya
longsor dan banjir. Seperti halnya di daerah Cimareme, Ciwidey, Cidaun,
Pangalengan, Rancasawo, Cimeunyan, Wado, Manonjaya, Losari, Cadas Pangeran dan
lainya. Hal tersebut dilakukan dengan cara melakukan perbaikan bronjong dan
penguatan tebing-tebing rawan longsor.
Setelah Lingkar
Nagreg di bangun tahun 2011 yang dapat mengurai kemacetan di jalur Mudik
Lebaran Nagreg tahun lalu. Tanjakan Gentong dengan ketinggian mencapai 18 %
menjadi prioritas perhatian nasional di jawa barat dalam arus lebaran tahun
ini. Hal tersebut karena jalur baru Viaduct Gentong dengan tingkat kemiringan
10% yang sedang dibangun sepanjang 1,2 km belum sepenuhnya mencakup lima
tanjakan. Dibutuhkan 4,8 km lagi lanjutan jalur baru viaduct gentong agar
kemacetan di jalur gentong bisa teratasi.
Agar lepas dari
lima tanjakan seharusnya jalan yang dibangun mencapai 6 km. Sekarang yang
dibangun baru 1,2 km sehingga kurang 4,8
km menurut Kepala Satuan Kerja Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah II Jawa Barat
Ir. Agus Hendrarto MM. di sela-sela kunjungan Gubernur Jawa Barat Ahmad
Heryawan yang didampingi HM. Guntoro Kepala Dinas Bina Marga Provinsi Jawa
Barat ke Jalur Baru Viaduct Gentong di Kecamatan Kadipaten Kabupaten
Tasikmalaya , kamis 2 Agustus 2012.
Dalam kunjungan
tersebut Gubernur jawa barat dan rombongan tersebut diterima oleh Pejabat
Pembuat Komitmen Pelaksanaan Jalan
Nasional Tasikmalaya-Ciamis Ir. Asep Ahmad,MT. serta dari pihak
kontraktor PT. Inti Bendungan Rejeki, Andi Lie.
Dikatakan Agus,
perlunya jalur lanjutan tersebut sudah dilaporkan kepada Wakil Menteri
Pekerjaan Umum Hermanto Dardak saat meninjau tanjakan gentong bebrapa waktu
yang lalu. Namun, realisasi masih harus menunggu pembahasan anggaran. Yang
pasti tahun dapan akan kami usulkan.
Dalam rancangan
kasar, jalur lanjutan tersebut nantinya akan melanjutkan jalur baru yang
sekarang dibangun tetapi tanpa masuk ke jalur lama. Sementara jalur baru
viaduct saat ini masih bertemu dengan jalur lama dan menyisakan tiga tanjakan
bahkan satu diantaranya, adalah tanjakan stroberi, kemiringannya paling besar
yaitu 18 persen.
Lebih lanjut
dikemukakan Agus, pada tahun ini tanjakan gentong mendapat perhatian karena
potensi kemacetan ditimbulkan secara murni oleh kondisi jalan yang
mengakibatkan kendaraan berjalan merayap yang akhirnya kendaraan menumpuk dan timbul
kemacetan. Sementara yang menjadi perhatian nasional lainya di Jawa Barat
antara lain Pasar Limbangan, Lewo, dan Malangbong Kabupaten Garut. Untuk
pasar-pasar tersebut dikarenakan
aktivitas pedagang yang menggunakan badan jalan sebagai tempat jualan.
Gubernur Jabar Ahmad Heryawan, mengemukakan, pihaknya
mendukung pengoperasian jalur baru Viaduct Gentong pada tahun ini sebagai salah
satu solusi kemacetan saat arus mudik dan balik lebaran.Sebagian jalur bagi
kendaraan dari tasikmalaya-Ciamis, jalur baru Viaduct Gentong diharapkan bisa
memecah kemacetan di simpul pertemuan dengan kendaraan dari arah Bandung. (Rony).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar