Jumat, 03 Agustus 2012

PRIORITAS PERBAIKAN JALUR MUDIK DI 5 TITIK.


Masal News.
           Diperkirakan, dua minggu menjelang hari raya idul fitri 1433 H / 2012 M, umat islam sudah mulai sibuk memikirkan perayaan hari raya lebaran, yang paling utama adalah mudik atau pulang kampung.           
Mudik sudah identik dengan tradisi tahunan yang terjadi menjelang lebaran. Kondisi ini mengharuskan pemerintah memfasilitasi dengan menyediakan sarana dan prasarana transportasi yang baik agar arus mudik dan balik lebaran termasuk jalur wisata dapat berjalan dengan aman dan lancar. Pemerintah Provinsi Jawa Barat melalui Dinas Bina Marga memprioritaskan perbaikan jalan di 5 titik jalur mudik, sebagai persiapan menjelang mudik Lebaran 1433 H / 2012 M. Ditargetkan kelima titik prioritas tersebut selesai menjelang masa angkutan Lebaran diberlakukan
”Saat ini persiapan jalur mudik untuk masa angkutan lebaran sedang dilakukan. Di 5 titik jalur mudik yang menjadi prioritas perbaikan, dan itu kita tergetkan bisa selesai sebelum Lebaran,” diperkirakan baru memcapai antara 72-85% jelas Kepala Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Barat, H.M. Guntoro. (Beberapa waktu yang lalu, dihadapan para wartawan cetak dan elektronik, seusai menghadiri hearing dengan komisi D DPRD Jawa Barat Jln. Diponegoro Bandung )
Kelima titik jalur mudik yang diprioritaskan untuk perbaikan tersebut diantaranya jalur mudik Sadang-Subang-Bantarwaru, Kadipaten-Jatibarang. Termasuk untuk wilayah Gentong, Nagreg yaitu jalur mudik Cijapati-Kadungora, Majalaya-Racaekek, serta Parakan Muncang yang menghubungkan Sumedang-Cileunyi.
” Untuk Kadipaten-Jatibarang, kita upayakan bisa selesai sebelum lebaran, tetapi kalau pun belum selesai itu tidak akan menganggu arus mudik lebaran. Begitu juga untuk Nagreg-Cijapati-Kadungora, ditargetkan selesai menjelang masa angkutan lebaran. Terlebih saat ini sedang dilakukan pelebaran jalan sepanjang 15 km,”  ungkapnya.
Prioritas perbaikan di lima titik tersebut merupakan salah satu upaya Pemerintah Provinsi Jawa Barat dalam mengatasi terjadinya kemacetan di jalu-jalur mudik lebaran. Terlebih, kerusakan jalan di jalur tersebut memicu terjadinya kemacetan. Apalagi pada momen masa angkutan lebaran, jalur tersebut padat dilalui kendaraan.
Sementara itu, kondisi pada jalur selatan yang meliputi Bogor, Ciawi, Puncak, Cianjur, menurut Guntoro, sudah layak dipakai saat mudik lebaran. Kepadatan kendaraan pada jalur Padalarang dan Bandung dapat langsung melalui Nagreg, Tasikmalaya, Ciamis, Banjar, Cilacap hingga ke Jawa Tengah.
Selain untuk jalur mudik, Pemprov jabar pun memprioritaskan jalan di jalur wisata. Terlebih pada momen lebaran, jalur wisatapun selalu dipadati kendaraan.Seperti halnya di jalur wisata Wanayasa, Ciater, Ciwidey, Cimahi, Pangandaran, Pameungpeuk dan lainnya. Pada dasarnya, banyak jalur yang saat ini kita persiapkan untuk masa angkutan lebaran nanti,”  jelasnya.
Sementara untuk mengoptimalkan kelancaran arus lalu lintas, pihaknya pun mewaspadai beberapa titik yang rawan terhadap bahaya longsor dan banjir. Seperti halnya di daerah Cimareme, Ciwidey, Cidaun, Pangalengan, Rancasawo, Cimeunyan, Wado, Manonjaya, Losari, Cadas Pangeran dan lainya. Hal tersebut dilakukan dengan cara melakukan perbaikan bronjong dan penguatan tebing-tebing rawan longsor.
Setelah Lingkar Nagreg di bangun tahun 2011 yang dapat mengurai kemacetan di jalur Mudik Lebaran Nagreg tahun lalu. Tanjakan Gentong dengan ketinggian mencapai 18 % menjadi prioritas perhatian nasional di jawa barat dalam arus lebaran tahun ini. Hal tersebut karena jalur baru Viaduct Gentong dengan tingkat kemiringan 10% yang sedang dibangun sepanjang 1,2 km belum sepenuhnya mencakup lima tanjakan. Dibutuhkan 4,8 km lagi lanjutan jalur baru viaduct gentong agar kemacetan di jalur gentong bisa teratasi.
Agar lepas dari lima tanjakan seharusnya jalan yang dibangun mencapai 6 km. Sekarang yang dibangun baru  1,2 km sehingga kurang 4,8 km menurut Kepala Satuan Kerja Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah II Jawa Barat Ir. Agus Hendrarto MM. di sela-sela kunjungan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan yang didampingi HM. Guntoro Kepala Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Barat ke Jalur Baru Viaduct Gentong di Kecamatan Kadipaten Kabupaten Tasikmalaya , kamis 2 Agustus 2012.
Dalam kunjungan tersebut Gubernur jawa barat dan rombongan tersebut diterima oleh Pejabat Pembuat Komitmen Pelaksanaan Jalan  Nasional Tasikmalaya-Ciamis Ir. Asep Ahmad,MT. serta dari pihak kontraktor PT. Inti Bendungan Rejeki, Andi Lie.
Dikatakan Agus, perlunya jalur lanjutan tersebut sudah dilaporkan kepada Wakil Menteri Pekerjaan Umum Hermanto Dardak saat meninjau tanjakan gentong bebrapa waktu yang lalu. Namun, realisasi masih harus menunggu pembahasan anggaran. Yang pasti tahun dapan akan kami usulkan.
Dalam rancangan kasar, jalur lanjutan tersebut nantinya akan melanjutkan jalur baru yang sekarang dibangun tetapi tanpa masuk ke jalur lama. Sementara jalur baru viaduct saat ini masih bertemu dengan jalur lama dan menyisakan tiga tanjakan bahkan satu diantaranya, adalah tanjakan stroberi, kemiringannya paling besar yaitu 18 persen.
Lebih lanjut dikemukakan Agus, pada tahun ini tanjakan gentong mendapat perhatian karena potensi kemacetan ditimbulkan secara murni oleh kondisi jalan yang mengakibatkan kendaraan berjalan merayap yang akhirnya kendaraan menumpuk dan timbul kemacetan. Sementara yang menjadi perhatian nasional lainya di Jawa Barat antara lain Pasar Limbangan, Lewo, dan Malangbong Kabupaten Garut. Untuk pasar-pasar tersebut  dikarenakan aktivitas pedagang yang menggunakan badan jalan sebagai tempat jualan.
Gubernur Jabar Ahmad Heryawan, mengemukakan, pihaknya mendukung pengoperasian jalur baru Viaduct Gentong pada tahun ini sebagai salah satu solusi kemacetan saat arus mudik dan balik lebaran.Sebagian jalur bagi kendaraan dari tasikmalaya-Ciamis, jalur baru Viaduct Gentong diharapkan bisa memecah kemacetan di simpul pertemuan dengan kendaraan dari arah Bandung. (Rony).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar