Selasa, 22 Agustus 2017

Hari Jadi Ke-72, Pemprov Jabar Kebut Program Listrik Desa

BANDUNG – Jelang hari jadi ke-72, 26.142 rumah tangga sasaran di Jawa Barat akan segera teraliri listrik dalam hitungan bulan. Program penyambungan listrik bagi masyarakat miskin dan tidak mampu yang diinisiasi Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar) memasuki babak baru di minggu terakhir Agustus 2017. 
 
Pemprov Jabar melalui Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (Dinas ESDM) telah melaksanakan penandatanganan kontrak dengan perusahaan penyedia usaha jasa penunjang tenaga listrik (kualifikasi pembangunan pemasangan), disaksikan GM PLN Distribusi Jawa Barat Iwan Purwana di Aula Kalimaya Kantor Dinas ESDM Jabar Jl. Soekarno Hatta No.  Kota Bandung, Senin (14/8/17). Ini adalah titik awal dimulainya pekerjaan penyambungan listrik bagi masyarakat miskin dan tidak mampu di Jawa Barat. 
 
Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat Eddy I M Nasution yang juga sebagai Plt. Kepala Dinas ESDM menjelaskan ada 11 perusahaan pemenang tender yang menandatangani kontrak, dengan 25 kota kab sasaran kerja. 
 
Kota/Kab yang menjadi sasaran program pada tahun ini meliputi Cianjur, Kab. Sukabumi, Kota Sukabumi, Kota Bogor, Kab. Bogor, Depok, Kab. Bekasi, Kota Bekasi, Purwakarta, Karawang, Kota Bandung, Cimahi, Kab. Bandung Barat, Subang, Kab. Tasik, Kota Tasik, Banjar, Ciamis, Pangandaran, Cirebon, Majalengka, Indramayu, dan Kuningan. 
 
“Akhir Agustus pekerjaan fisik akan segera dikerjakan. Ini adalah kabar yang menggembirakan, Karena listrik masuk desa atau daerah-daerah terpencil itu membuat berbagai peluang. Dari mulai taraf pendidikan yang meningkat Karena anak-anak Jabar bisa belajar pada malam harinya dengan listrik dan penerangan yang baik,” katanya. 
 
 
“Selain Pendidikan, diharapkan ada geliat ekonomi juga dari rumah. Listrik ini diharapkan menstimulasi bisnis-bisnis rumahan dari keluarga,” tambahnya. 
 
Eddy mengestimasi dalam jangka waktu tiga bulan, program penyambungan listrik 26.142 RT sasaran akan rampung. “Kendala tiap tahun adalah kami semakin susah mencari lokasi yang akan disambungi listrik, karena posisi tempat tinggal sasaran yang semakin terpencil. Alhamdulillah yang kali ini adalah yang telah ada jaringannya dan masyarakat miskin yang menjadi target adalah yang telah terdaftar di TNP2K (Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan),” paparnya. 
 
GM PLN Distribusi Jawa Barat Iwan Purwana mengapresiasi langkah Pemprov Jabar khususnya dalam pemberian bantuan penyambuangan listrik bagi masyarakat miskin dan tidak mampu ini sebagai upaya akselerasi peningkatan rasio elektrifikasi di Jawa Barat.
 
“Khusus untuk kesuksesan ini, kami juga akan melakukan percepatan-percepatan khususnya pada daerah yang jaringannya belum ada,” katanya. 
 
Iwan mengatakan ada beberapa kendala yang dihadapi di lapangan dan berharap sesegera mungkin ada solusi melalui komunikasi yang baik, “misal ada warga yang bertempat tinggal di tengah hutan milik Perhutani. Nah ini tentu perlu ada ijin dari Perhutani apakah warga yang tinggal di tengah hutan begitu boleh kami listriki atau ada solusi lain dengan pemindahan rumah-rumah tersebut, dsb.” (Rony)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar