Selasa, 05 Juni 2012

Adi Gunawan (Wakil Ketua Komisi D): POLA PEMBAYARAN KEGIATAN MULTIYEARS PERLU EVALUASI


          Pola pembayaran kegiatan pembangunan dari APBD yang menggunakan kegiatan secara tahun jamak perlu dievaluasi efisiennya terhadap efektivitas penggunaan anggaran dari APBD.
Hal ini diungkapkan Wakil Ketua Komisi D Ir. H. Adi Gunawan saat diminta tanggapanya  oleh Masal News yang mendampingi  kegiatan Pimpinan DPRD Jabar Saba Desa ke Jabar Selatan, atas efektivitas pelaksanaan pola pembayaran  kegiatan secara tahun jamak. Pada saat monitoring dan evaluasi kegiatan proyek multiyears bersama pimpinan DPRD Jabar di Rancabuaya Garut Selatan (5/6)   
         Ada satu hal yang memang kita evaluasi, kedepan kalau kita akan menerapkan pembangunan dengan pola pembayaran tahun jamak, akan lebih tepat kalau kita menggunakan sistem turn key projek.  Karena dengan sistem termen seperti yang sekarang dilaksanakan, belum terlalu signifikan kepada efektifitas fungsi anggaran. Karena pelaksana atau kontraktor tetap saja bersandar kepada dana APBD.
         Dengan sistem termin  itu tetap saja kita mengeluarkan jadwal pengeluaran keuangan murni, menggunakan dana APBD, hanya dipengal-penggal pertermin, tetapi kalau kita menggunakan turn key, kita akan lelangkan, siapa yang berani mengerjakan dalam kurun waktu lebih kurang satu tahun  dengan full finance.
Sementara atas pembangunan jalan di wilayah Jabar Selatan ini. Adi Mengatakan “Saya berharap dengan terbangunnya jalan pertama itu untuk memudahkan akses stabilitas dari wilayah utara-selatan, kemudian selatan-selatan dari Jawa barat ke Jawa Tengah, juga disamping itu untuk mengembangkan perekonomian di wilayah-wilayah selatan khususnya, namun memang harus bisa dibedakan, jenis-jenis pengembangan pembangunan itu tidak  serta merta harus disamakan  dengan wilayah perkotaan tetapi harus melalui beberapa tahap, harus ada industri,  harus ada mall.
           Jadi pada prinsip derah itu harus dipertahankan  kalau selatan  memang pertumbuhannya sudah di sektor perkebunan  itu, ya kembangkan pertumbuhan pembangunan di sektor perkebunan, kalau sudah di sektor ke pariwisataan, ya kembangkan di sektor pembangunan kepariwisataan, jadi memang ada karakteristik jenis  pembangunan yang berbeda. Namun tetap pertumbuhan pembangunan sesuai dengan karakteristik dan potensi  daerahnya, 
Dengan terbangunya jalan diwilyah selatan yang menghubungkan daerah utara dan selatan Jawa Barat itu akan memudahkan percepatan perkembangan kewilayah dengan mudahnya arus barang dan jasa.
Itu merupakan hal yang paling pokok sebenarnya jadi tidak serta merta membangun jalan asal lalu kemudian Jawa barat terlihat jalan, tidak. Kita juga ada dasar pertimbangan, dan perencanaan itu pada dasarnya terkonsep.
Karena jalan merupakan salah satu sektor dari infra struktur, dan infra struktur itu merupakan basic dari pembangunan jadi merupakan sarana prasarana dasar, untuk bisa kemudian digunakan sebagai pendukung sarana perekonomian atau pembangunan lainnya. (Rony)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar