Pola pembayaran kegiatan pembangunan dari APBD yang menggunakan kegiatan secara tahun jamak perlu dievaluasi efisiennya terhadap efektivitas penggunaan anggaran dari APBD.
Hal
ini diungkapkan Wakil Ketua Komisi D Ir. H. Adi Gunawan saat diminta
tanggapanya oleh Masal News yang mendampingi kegiatan Pimpinan DPRD
Jabar Saba Desa ke Jabar Selatan, atas efektivitas pelaksanaan pola
pembayaran kegiatan secara tahun jamak. Pada saat monitoring dan evaluasi
kegiatan proyek multiyears bersama pimpinan DPRD Jabar di Rancabuaya Garut
Selatan (5/6)
Ada satu hal yang memang kita
evaluasi, kedepan kalau kita akan menerapkan pembangunan dengan pola pembayaran
tahun jamak, akan lebih tepat kalau kita menggunakan sistem turn key
projek. Karena dengan sistem termen seperti yang sekarang dilaksanakan,
belum terlalu signifikan kepada efektifitas fungsi anggaran. Karena pelaksana
atau kontraktor tetap saja bersandar kepada dana APBD.
Dengan
sistem termin itu tetap saja kita mengeluarkan jadwal pengeluaran
keuangan murni, menggunakan dana APBD, hanya dipengal-penggal pertermin, tetapi
kalau kita menggunakan turn key, kita akan lelangkan, siapa yang berani
mengerjakan dalam kurun waktu lebih kurang satu tahun dengan full
finance.
Sementara atas pembangunan jalan di wilayah Jabar
Selatan ini. Adi Mengatakan “Saya berharap dengan terbangunnya jalan
pertama itu untuk memudahkan akses stabilitas dari wilayah utara-selatan,
kemudian selatan-selatan dari Jawa barat ke Jawa Tengah, juga disamping
itu untuk mengembangkan perekonomian di wilayah-wilayah selatan khususnya,
namun memang harus bisa dibedakan, jenis-jenis pengembangan pembangunan itu
tidak serta merta harus disamakan dengan wilayah perkotaan tetapi
harus melalui beberapa tahap, harus ada industri, harus ada mall.
Jadi pada prinsip derah itu
harus dipertahankan kalau selatan memang pertumbuhannya sudah di
sektor perkebunan itu, ya kembangkan pertumbuhan pembangunan di sektor perkebunan,
kalau sudah di sektor ke pariwisataan, ya kembangkan di sektor pembangunan kepariwisataan,
jadi memang ada karakteristik jenis pembangunan yang berbeda. Namun
tetap pertumbuhan pembangunan sesuai dengan karakteristik dan
potensi daerahnya,
Dengan terbangunya jalan diwilyah selatan yang menghubungkan
daerah utara dan selatan Jawa Barat itu akan memudahkan percepatan
perkembangan kewilayah dengan mudahnya arus barang dan jasa.
Itu merupakan hal yang paling pokok sebenarnya jadi tidak
serta merta membangun jalan asal lalu kemudian Jawa barat terlihat jalan,
tidak. Kita juga ada dasar pertimbangan, dan perencanaan itu pada dasarnya
terkonsep.
Karena jalan merupakan salah satu sektor dari infra struktur, dan
infra struktur itu merupakan basic dari pembangunan jadi merupakan sarana
prasarana dasar, untuk bisa kemudian digunakan sebagai pendukung sarana
perekonomian atau pembangunan lainnya. (Rony)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar